Program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga ternyata menelan biaya pendistribusian yang tidak sedikit. Pertamina harus merogoh kocek miliaran tiap bulannya untuk biaya pengiriman BBM ke berbagai wilayah di Papua dan Maluku,"ujar Edi, di Kota Sorong, Sabtu (25/7/2020).
Dikatakannya, Pertamina sebagai badan usaha milik negara memang punya tanggung jawab untuk menyamaratakan harga BBM di tanah Air. Sehingga, biaya pendistribusian menjadi tanggungan Pertamina.
Menurut Edi Mangun, miliaran rupiah untuk transportasi BBM satu harga itu anggap saja sebagai CSR-nya Pertamina. Selain itu, kebijakan menanggung biaya pendistribusian diharapkan dapat menarik minat para investor untuk membantu Pertamina menyalurkan BBM agar ada keseragaman harga di seluruh penjuru negeri.Terutama di wilayah terpencil, sayangnya itu belum cukup berhasil.
"Pertamina di sini bahkan kekurangan investor, tidak banyak yang mau bangun SPBU Satu Harga," bebernya seperti dilaporkan suarakarya.id.
Menurut Edi, untuk Papua Barat, BBM satu harga adanya di kabupaten Maybrat. "Diharapkan BBM satu harga itu membantu warga pedalaman untuk meningkatkan perekonomiannya,"katanya.
Daerah yang diprioritaskan adalah di kawasan 3 T. Yaitu daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar.
Namun, harus diingat pula bahwa pendistribusian BBM satu harga tersebut hanya sampai di SPBU yang ditunjuk Pemerintah Daerah (Pemda) setempat, demikian Edi. ***
---------------------------------------------------------------------------
Berita Anda ingin dimuat di Kicita atau Media Nasional dan Daerah di Indonesia?
Silakan hubungi kami di 087783358784 atau e-mail: aagwaa@yahoo.com.
Kami memiliki jaringan kuat dengan media terakreditasi baik cetak, online, radio maupun televisi.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih