coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Rabu, 19 Agustus 2009

PRESIDEN: TIDAK PERLU MENGELUH TENTANG GLOBALISASI

* PRESIDENTIAL *
-JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bangsa Indonesia tidak perlu terus-menerus mengeluh tentang globalisasi yang melanda dunia, lebih baik mempersiapkan diri menghadapi dan memenangkannya.

"Kita harus menjadi bangsa pemenang di era globalisasi ini dan bukannya bangsa yang kalah," kata Presiden Yudhoyono saat menyampaikan pidato tentang Pembangunan Nasional Dalam Perspektif Daerah di depan Sidang Paripurna Khusus DPD RI di Jakarta, Rabu.

Menurut Presiden, pembangunan nasional yang sedang dijalankan ini tidaklah berjalan di ruang vakum dan bahkan sejak zaman kolonial ekonomi Indonesia telah berkaitan dengan ekonomi dunia.

Bedanya, pada saat itu konteksnya adalah eksploitasi ekonomi dan sumber daya Indonesia untuk kepentingan ekonomi kolonial.

Sekarang, sebagai bangsa merdeka, keterkaitan Indonesia dengan ekonomi dunia didasarkan pada kepentingan nasional untuk memanfaatkannya demi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia.

"Kita harus menangkap peluang yang muncul dalam era globalisasi, sembari menghindari efek negatifnya," kata Presiden Yudhoyono.

Untuk kasus itu, Presiden memberikan penghargaan kepada masyarakat Bali yang telah memberi contoh bagaimana berintegrasi dalam masyarakat dunia dengan mengambil manfaat sebesar-besarnya, tanpa kehilangan jati dirinya.

Masyarakat Bali semakin maju dan sejahtera dengan mengembangkan pariwisata bernuansa alam dan budaya, dengan tata nilai "Tri hita karana", yang tetap merupakan dasar kehidupan masyarakat Bali.

"Tentu saya mempertahankan hal ini tidaklah mudah dan penuh tantangan, tapi masyarakat Bali bisa melakukannya dan masyarakat daerah lain harus bisa. Semuanya tetap dalam kerangka NKRI," kata Presiden Yudhoyono.

Presiden menegaskan pula satu kunci keberhasilan "Pembangunan untuk Semua" adalah pengembangan ekonomi lokal di setiap daerah, guna membangun ekonomi domestik yang kuat secara nasional.

Ekonomi domestik yang kuat, kata Presiden, merupakan modal utama suatu bangsa untuk berjaya di tengah arus globalisasi.

"Pelajaran yang bisa kita petik dari krisis ekonomi global yang melanda dunia saat ini adalah, negara bisa bertahan dari dampak negatif resesi dunia adalah negara dengan ekonomi domestik yang kuat," Kata Presiden.

Presiden patut bersyukur bahwa Indonesia berhasil mengambil pelajaran berharga pada krisis ekonomi sepuluh tahun lalu, ketika kekuatan ekonomi nasional sangat rentan, bahkan rapuh, terhadap terpaan krisis regional.

Jika pada krisis sepuluh tahun lalu Indonesia menjadi salah satu negara yang terpuruk secara ekonomi, saat ini Indonesia adalah salah satu negara yang paling mampu bertahan, dalam menghadapi krisis ekonomi yang melanda dunia.

Ke depan, tegas Presiden, dinamika dan sinergi ekonomi masyarakat di 33 provinsi dan 491 kabupaten/kota merupakan tulang punggung ekonomi nasional. (saci) ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda