coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Kamis, 01 Mei 2014

Pilpres 2014 > Hancurnya Koalisi Kebohongan

Oleh: Aryo Akbar Wangsautama*
* PRESIDENTIAL * Sumber Asli --  Setelah mengorbankan waktu bersusah-susah mencoblos pada Pileg, 9 April lalu, rakyat kini menguji mampukah para pemimpin partai politik bersatu membangun negeri ini. Hasil pileg yang dilansir beberapa lembaga hitung cepat menunjukan itu. Tidak ada partai yang memperoleh suara mayoritas.

Hasil Pileg memperlihatkan, rakyat memilih partai atau caleg yang benar dikenalnya. Bukan pada kekaguman terhadap janji surga parpol atau caleg. Rakyat sudah pintar sehingga tidak lagi larut dan hanyut pada citra hebat yang didengang-dengungkan saat kampanye.

Selama 10 tahun ini rakyat sudah menyadari citra tidak mendatangkan dan menghasilkan apa-apa. Hanya kebohongan, kepahitan dan kerakusan yang koruptor yang diperoleh.

Pengalaman yang akan terus dibawa saat Pilpres nanti. Karena itulah kini rakyat menantikan mampukah para pemimpin parpol terutama para pengusung calon presiden (capres) bersatu dalam koalisi yang jujur untuk kepentingan rakyat. Koalisis tanpa dilandasi transaskional jabatan dan kursi. Tetapi koalisi yang sunggh-sungguh jual beli program kepentingan rakyat.

Hiruk pikuknya manuver para pemimpin partai melakukan jalinan koalisi saat ini juga menunjukan mana yang sudah siap memperjuangkan rakyat dan mana yang masih meraba-raba keuntungan. Jika memang untuk rakyat maka pimpinan parpol sebenarnya sudah bisa klop sejak awal. Bukan justru plin-plan atau masih wait and see karena pertimbangan dapat apa? Sikap menanti dan berubah-ubah menjadi cermin ada transksi yang belum klop. Ingat sekali lagi transsaksi.

Sejak 9 April lalu rakyat sebenarnya sudah menanti mana pimpinan parpol yang mampu menghadirkan kolasi kejujuran itu. Bukan koalisi-koalisian berlandaskan kepentingan untung rugi. Rakyat pun sudah tahu mana koalisi kebohongan yang tak perlu dipilih lagi di Pilpres nanti. Sepuluh tahun sudah cukup bagi rakyat untuk bisa menentukan mana yang asli dan palsu. Mana yang koalisi jujur dan mana yang koalisi penipu.

Rakyat sudah muak pada koalisi kebohongan. Mereka pun mengambil keputusan: jangan lagi kami diberi kebohongan karena 10 tahun kebohongan sudah membuat rakyat kenyang dibohongi.


- ***
-->

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda