coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Senin, 07 September 2009

Tokoh Eks Timtim Putuskan Tim Temui Presiden

* PRESIDENTIAL *
-KUPANG - Sejumlah tokoh eks Timor Timur (Timtim) pada Sabtu petang (5/9) melakukan pertemuan di Kupang, guna menentukan 13 orang yang akan menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menyampaikan berbagai persoalan yang masih tersisa dari penanganan pengungsi Timtim sejak tahun 1999.



Keterangan yang diperoleh dari Hukman Reni SH, juru bicaca mantan Wakil Panglima Pasukan Pejuang Integrasi (PPI) Timtim Eurico Guterres, di Kupang, Minggu [06/09] mengatakan, pertemuan para tokoh tersebut digagas antara lain oleh Eurico.



Keputusan untuk menemui Presiden SBY setelah dilantik menjadi Presiden periode 2009-2014, karena penanganan eks pengungsi Timtim masih menyisakan banyak persoalan, tidak hanya perumahan tetapi juga program pemberdayaan.



Pemerintah, kata Hukman yang juga direktur “Guterres Foundation” itu, memang sudah membangun banyak perumahan untuk eks pengungsi Timtim, namun ada ribuan warga belum memperolehnya.



Sementara ribuan rumah yang sudah dibangun, tidak ditempati karena berbagai alasan, seperti jauh dari akses sosial dan ekonomi karena tidak ada jalan masuk ke pemukiman, tidak ada sekolah, sarana kesehatan dan pasar.



Bahkan, katanya, lahan untuk usaha pertanian tidak tersedia, padahal sebagian besar eks pengungsi yang kini masih bertahan di kamp-kamp darurat adalah petani, bukan pegawai negeri sipil (PNS), pedagang atau profesi lain.



“Karena sebagian besar adalah petani, tingkat ketergantungan mereka terhadap lahan untuk bertani sangat tinggi,” katanya.



Para tokoh, lanjut Hukman, menyimpulkan bahwa penanganan eks pengungsi Timtim dilakukan “setengah hati” karena sudah menelan dana triliunan rupiah, namun masih banyak persoalan yang belum diselesaikan.



Karena besarnya dana penanganan eks pengungsi Timtim, para tokoh eks Timtim juga minta kepada pihak terkait untuk melakukan audit dana, agar semua pihak bisa mengukur, apakah dana triliunan rupiah itu efektif atau tidak.



Ketika menjawab pertanyaan mengenai tokoh-tokoh yang akan menemui Presiden SBY tersebut, Hukman belum bisa menyebut nama-nama, namun mengatakan para tokoh itu mewakili 13 bekas kabupaten ketika Timtim menjadi provinsi ke-27 saat berintergrasi dengan Indonesia antara tahun 1975 sampai dengan referendum tahun 1999.



Kabupaten yang kini telah berubah menjadi distrik itu adalah Dili, Bobonaro, Ainaro, Covalima, Viqueque, Lospalos, Aileu, Ambenu, Same, Liquisa, Ermera, Baucau dan Manatuto.



“Dengan keterwakilan semua daerah tersebut, diharapkan tim yang akan menemui Presiden SBY nanti, bisa mewakili puluhan ribu eks pengungsi,” katanya. (sihc/sbsc) ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda