coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Minggu, 13 September 2009

Soal Wakil Ketua DPR RI: SBY Tak Campuri Golkar

* PRESIDENTIAL *
- JAKARTA - Tarik ulur posisi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di tubuh
Partai Golongan Karya (Golkar) menyulut kabar tak sedap. Kasak-kusuk pun beredar. SBY
disebut-sebut menaruh jago di tubuh Partai Golkar untuk menjadi Wakil Ketua DPR RI.
Harapannya, jago SBY bila terpilih akan menjalin kemesraan dengan kubu SBY.

Namun kasak-kusuk ini dibantah mentah-mentah Ketua Departemen Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan Partai Golkar Yuddy Chrisnandi. Yuddy dengan lugas menampik adanya campur tangan SBY pada pemilihan kandidat Wakil Ketua DPR asal PG.

"Saya rasa tidak sejauh itu, SBY sudah mempunyai calon sendiri yang sudah pasti menjadi ketua DPR. Sehingga beliau tidak perlu lagi ikut cawe-cawe pada pemilihan wakil ketua yang lain," ujar Yuddy Chrisnandi di Jakarta, Ahad (13/9).

UU DPR,MPR, DPD dan DPRD sudah menyetujui adanya sistem proporsional dalam menentukan pimpinan DPR. Dengan sistem inilah secara otomatis komposisi pimpinan DPR yang berjumlah lima orang akan ditempati Demokrat, sebagai ketua DPR disusul wakil ketua oleh Golkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Sejauh ini baru PKS yang telah menentukan sosok menjadi Wakil Ketua DPR, yakni Anis Matta. Sementara Golkar sendiri baru menampung delapan nama yang mengajukan diri menjadi calon Wakil Ketua DPR. Delapan nama yang telah masuk ke tim penyeleksi antara lain Priyo Budi Santoso, Enggartiasto Lukito, Burhanuddin Napitupulu, dan Hajrianto Y Tohari.

Tim penyeleksi yang diketuai Jusuf Kalla beranggotakan Agung Laksono, Muladi, dan Andi Mattalatta. Tim penentu calon wakil ketua DPR periode 2009-2014 Partai Golkar menentukan empat syarat calon wakil ketua DPR dari Golkar, yakni memilki pengalaman di DPR minimal satu periode, pernah duduk di kepengurusan DPP, dan tidak pernah bermasalah hukum.

Selain tiga syarat utama tersebut, pengalaman memimpin organisasi kemasyarakatan, pengalaman menjadi pimpinan fraksi atau komisi di DPR, menjadi nilai tambah. Dari delapan nama tersebut akan ada penyaringan. Lima nama calon akan ditetapkan, dan untuk kemudian divoting menjadi dua nama calon kuat wakil ketua DPR.

Kompleksnya persyaratan itu, Yuddy menilai, Jusuf Kalla akan mengerucutkan dua nama pada sosok Priyo Budi Santoso dan Burhanuddin Napitupulu. Priyo dinilai menjadi perwakilan anak muda, dan Burhanuddin menjadi wakil dari kalangan senior Golkar. "Dari bahasa tubuh yang terlihat, tampaknya Pak Kalla berkenan dengan sosok Priyo dan Burhanuddin," jelas Yuddy.

Meski Priyo dan Burhanuddin berpeluang menjadi kandidat kuat Wakil Ketua DPR, menurut Yuddy semua bergantung pendekatan yang dilakukan kedua pihak. "Pemilihan diserahkan kepada rapat pleno Golkar. Jadi tergantung keduanya, sejauhmana melakukan pendekatan-pendekatan," terangnya. (sihc/skoc) ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda