-JAKARTA - Sejak reformasi tahun 1998 gerakan (germa) mahasiswa seolah tidak lagi solid. Gerakan mahasiswa seolah mengalami penurunan semangat karena dikotomi kepentingan. "Seperti telah terjadi degradasi semangat perjuangan Germa sekarang," ujar Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Pelajar Indonesia (GMPI) Danial Nafis.
Hal ini ia sampaikan dalam diskusi berjudul "arah posisi Germa terhdap pemerintahan SBY-Boediono", di Galeri Cafe, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (9/9/2009).
Selain mengalami degradasi semangat, perjuangan mahasiswa saat ini juga sudah keluar jalur karena tidak lagi konsisten dengan perjuangan mahasiswa.
"Harus dikembalikan ke khitohnya, yaitu memperjuangkan kepentingan rakyat dan bangsa," terang Danial.
Pemerintahan yang saat ini berkuasa perlu mendapatkan monitoring yang ketat, agar tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan.
"Pemerintahan saat ini seperti rezim orba jilid dua," ujar anggota Presidium Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) Rully yang juga menjadi pembicara.
Menurutnya Gerakan mahasiswa saat ini perlu bekerja dua kali lipat dibanding dengan Germa pada tahun 1998 saat reformasi bergulir.
"Orba menggunakan cara kekerasan tapi yang sekarang lebih halus, sehingga kita tidak sadar dibuatnya,"tambah Rully.
Meberikan pendidikan politik dan penyadaran terhadap masyarakat perlu menjadi prioritas mahasiswa saat ini, agar masyarakat juga sadar dan tidak dibodohi terus menerus.
"Masyarakat perlu kita sadarkan. Pergerakan kita harus juga menyentuh level political dan juga moral," pungkas Danial. (sihc/sdtc) ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih