coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Kamis, 10 September 2009

Yudhoyono Berharap Kalla Membantu Pemerintahan Mendatang

* PRESIDENTIAL *
-JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap Wakil Presiden Jusuf Kalla terlibat dalam pemerintahan mendatang. Presiden mengajak Kalla karena selama lima tahun terakhir kedua tokoh bersama memimpin pemerintahan.

"Saya sudah berbicara dengan Pak Jusuf Kalla, beliau meskipun tidak di kabinet lagi, tapi tokoh seperti Pak Jusuf Kalla masih bisa berbuat bagi bangsa, negara. Bisa memberikan apa pun bahkan untuk pemerintah, bahkan untuk presiden yang akan memimpin lima tahun mendatang," kata Presiden Yudhoyono saat berpidato dalam pengantar sidang kabinet di kantor presiden, Kamis (10/9).



Yudhoyono pernah menawari Kalla jabatan Dewan Pertimbangan Presiden, namun Kalla tak menerima tawaran itu. "Saya akan pulang kampung," ujar Kalla beberapa waktu lalu menanggapi tawaran itu.



Yudhoyono dan Boediono terpilih sebagai presiden dan wakil presiden 2009-2014. Menurut Presiden, masih terbuka bagi semua orang, terutama Jusuf Kalla, kesempatan untuk mengelola negara bersama.



"Saya menyampaikan ini dari hati saya bahwa masih terbuka bagi siapa pun, apalagi Pak Jusuf Kalla, yang lima tahun bersama-sama saya mengelola semuanya ini. Dan itu kebersamaan yang indah, kebersamaan yang baik karena makin banyak putra-putri bangsa yang ikut bersama-sama mengelola negara ini meskipun dari generasi yang berbeda, tentu akan membawa kebaikan," ujarnya.



Sekretaris Kabinet, ujar dia, mengirim surat edaran tentang masa transisi. Para menteri yang akan mengambil keputusan atau kebijakan strategis, terkait sesuatu yang fundamental, dan membutuhkan anggaran besar wajib dikonsultasikan dengan Presiden. Kebijakan strategis adalah kebijakan yang membawa konsekuensi untuk lima tahun mendatang.



"Agar tentunya tidak membikin persoalan apabila ternyata masalah itu tidak klop dengan apa yang sedang kami pikirkan di periode berikutnya. Tolong diperhatikan itu. Dengan demikian, menjadi baik," ujarnya.



Dia menegaskan belum tahu siapa atau berapa anggota kabinet Indonesia Bersatu yang masih akan menjabat pada 2009-2014. Namun, dia berharap para menteri yang mengambil keputusan atau membuat kebijakan di masa transisi jangan sampai disalahkan di masa mendatang.



"Oleh karena itu, setelah kami pikirkan baik-baik, dengan demikian, baik kita semua dan meskipun ini masih satu bulan lagi, tetapi andai kata di antara kita tidak bersama-sama di kabinet lagi, tapi silaturahim hubungan kita, kerja sama kita akan terus berlanjut," katanya. (sihc/stic) ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda