-JAKARTA — Pengamat politik Bima Arya Sugianto menilai, nomor urut pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak akan memengaruhi dukungan masyarakat. "Nomor urut tidak akan berpengaruh pada hasil. Misalnya nomor satu, selama ini, baik partai politik, maupun pasangan capres-cawapres belum ada yang menang," katanya saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (30/5).
Pada pemilu legislatif lalu, Hanura yang bernomor urut satu hanya memperoleh 4 persen. Adapun pada pemilu presiden tahun 2004, pasangan nomor urut satu juga tidak memenangkan pemilu.
Menurut Arya, semua pasangan calon pasti mengklaim jika nomor yang didapat adalah nomor yang bagus sehingga mempermudah untuk mengenalkan kepada calon pendukung pada pemilu presiden tanggal 8 Juli 2009.
KPU telah menetapkan pasangan capres-cawapres, yaitu nomor urut satu pasangan Megawati-Prabowo Subianto (Mega-Pro), nomor urut dua pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono (SBY-Boediono) dan nomor urut tiga pasangan Jusuf Kalla-Wiranto (JK-Win). "Dengan ditetapkannya nomor urut saat ini tinggal menunggu langkah apa yang akan dilakukan oleh pasangan calon," katanya.
Lebih lanjut Arya menjelaskan, dari tiga pasangan calon yang ada, pasangan JK-Win yang diusung Partai Golkar dan Hanura dinilai paling agresif dalam mencari dukungan dibandingkan dua pasangan yang lain. "Berbagai terobosan telah dilakukan termasuk turun langsung kelapangan seperti ke pesantran bahkan ke basis Demokrat," kata dosen Universitas Paramadina ini.
Untuk pasangan Mega-Pro, kata dia, hanya terpaku pada jargon yang telah dibuat. Mereka belum melakukan terobosan-terobosan sehingga terkesan hanya diam seperti yang dilakukan Megawati pada Pemilu 2004 lalu.
Pengamat politik dari Charta Politica ini menambahkan untuk pasangan SBY-Boediono tetap pada posisi diuntungkan. Dengan demikian, peluang pasangan ini untuk unggul lebih tinggi dibandingkan dua pasangan lain. "Popularitas SBY tetap tertinggi. Dalam waktu dua bulan ini pasangan lain jelas sulit untuk mengejar pasangan yang diusung Partai Demokrat dan koalisinya itu," katanya. (sihc/skoc) ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih