-JAKARTA — Koalisi partai pendukung SBY membantah acara Silaturahim Nasional Koalisi Parpol Pendukung SBY-Boediono, Sabtu (30/5), salah satu agenda adalah power sharing alias bagi-bagi kursi kabinet. Setidaknya, bantahan disampaikan dua pimpinan partai, yaitu Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dan Presiden PKS Tifatul Sembiring.
Suryadharma mengatakan, silaturahim nasional dijadikan sebagai kesempatan untuk menyatukan langkah pemenangan SBY-Boediono.
"Belum tahu kita (mengenai pembagian kursi kabinet). Sekarang masih konsentrasi pemenangan SBY-Boediono, yang penting kampanye beretika," ujar Suryadharma di sela-sela acara.
PPP sendiri, ungkapnya, tengah melakukan konsolidasi untuk membentuk tim pemenangan internal. Hal yang sama juga dikatakan Tifatul. Ia mengatakan, fokus awal menjelang pilpres adalah mengatur strategi pemenangan.
"Kita berjuang dulu, yang kita utamakan berjuang. Belum ada kesimpulan soal kabinet, pekerjaan diselesaikan satu-satu. Kalau sudah selesai, ke depannya baru di-omongin. Sekarang, hasilnya (pilpres) saja belum tahu," kata Tifatul.
Penegasan juga disampaikan Ketua DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng yang mengatakan bahwa pihaknya tak mau mendahului takdir. Artinya, pembahasan rinci soal kabinet akan dilakukan pascapilpres.
Dalam sepekan terakhir, dua partai mitra koalisi Demokrat, PKB, dan PKS sudah ramai bersuara mengenai jatah kursi yang akan didapatkan jika pasangan SBY-Boediono memenangkan pertarungan. (sihc/skoc) ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih