coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Kamis, 09 Juli 2020

Habis Marah Besar, Jokowi Dibuat Terkekeh Oleh PKS Dan Demokrat

KCI - JAKARTA: Setelah marah besar dengan menyatakan akan membubarkan lembaga negara dan merombak kabinet, Presiden Joko Widodo ternyata bisa dibuat terkekeh oleh politisi PKS dan Partai Demokrat. Itu terjadi di  Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat,  Rabu (8/7/2020). 

Pada hari itu para pimpinan MPR menemui Presiden untuk mengundang ke acara sidang tahunan MPR pada 14 Agustus. Presiden akan menghadiri langsung sidang tahunan MPR pada 14 Agustus 2020 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19. Dalam acara sidang tahunan itu, Presiden Joko Widodo akan menyampaikan pidato kenegaraan 

Sidang tahunan MPR pada tahun ini dimajukan menjadi tanggal 14 Agustus, bukan pada tanggal 16 Agustus 2020 seperti biasanya, karena pada tanggal sehari sebelum peringatan kemerdekaan itu merupakan hari libur. Namun, karena tanggal 16 Agustus jatuh pada hari Minggu, majukan pada hari Jumat (14/8/2020). 

Demikian  disampaikan Ketua MPR Bambang Soesatyo seusai pertemuan dengan Presiden itu. Dalam bagian lain, Bamsoet juga menceritakan isi pembicaraan para pimpinan MPR lainnya dengan Presiden. Dalam pertemuan tersebut, ungkap Bambang, dua Wakil Ketua MPR yakni Jazilul Fawaid yang merupakan politisi PKB dan Syarief Hasan yang merupakan politisi Demokrat bertanya soal reshuffle ke Jokowi. 

"Presiden Jokowi hanya terkekeh-kekeh dan tidak menjawab secara langsung tentang isu reshuffle," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Kamis (8/7/2020). 

Seperti dilansir kompas.com, dia menambahkan pada intinya Presiden hendak mengingatkan para menterinya agar bekerja ekstra keras dan cepat dengan mengeluarkan ancaman reshuffle. Bambang mengatakan, Presiden selalu memantau kinerja menterinya setiap saat, usai melontarkan wacana reshuffle saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, pada 18 Juni. Bahkan, lanjut Bambang, Presiden juga memantau kinerja kementerian hingga menghubungi para direktur jenderal (dirjen) dan sekretaris jenderal (sekjen) kementerian yang ia pantau. 

"Kata Presiden, beliau setiap hari langsung turun ikut mengawasi. Sekarang ini, tidak hanya menteri yang ditanya. Tapi dikejar juga sampai ke sekjen dan dirjen kementerian," ujar Bambang. "Itu penjelasan Presiden. Artinya, Presiden tidak ingin ada menteri yang main-main," katanya. 

Menurut Bambang, Jokowi tidak menyampaikan langsung secara eksplisit, apakah akan ada reshuffle atau tidak. "Silakan tafsirkan sendiri pandangan Presiden tersebut," ujarnya. 

Wacana reshuffle sebelumnya dilontarkan Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna pada 18 Juni. Jokowi kesal dengan para menterinya karena bekerja kurang optimal di masa krisis. Ia pun mengancam tak segan mengambil langkah reshuffle agar kabinetnya bekerja optimal.  ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda