* PRESIDENTIAL *
Sumber Asli --
Partai Golkar dan Partai Demokrat dipastikan bakal membentuk poros baru
untuk menghadapi Pilpres 2014. Pasangan calon presiden dan wakilnya pun
sudah disiapkan, yaitu dengan mengusung Ketua Umum Partai Golkar
Aburizal Bakrie dengan adik ipar SBY Pramono Edhie Wibowo.
"Jika ARB-Pramono menjadi paket capres dan cawapres hasil koalisi Golkar-Demokrat, nepotisme politik SBY sungguh terlalu," kata Sekjen Bengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), A. Jabidi Ritonga kepada redaksi, Minggu, (18/5).
Menurut Jabidi, panggung politik yang dipertontontan oleh leit saat ini tidak menarik sama sekali, butuh argumentasi kuat kenapa pasangan ini dan itu dikawinkan, misal apakah ini paket dalam menjawab berbagai persoalan kebangsaan, atau bentuk jalan buntu membangun koalisi pasca pileg yang telah merontokkan Partai Demokrat,
"Tapi yang pasti koalisi jangan sampai memaksakan ego keluarga, sehingga nepotisme buta. Akibatnya tidak hanya melukai perasaan banyak rakyat, terlebih khususnya juga peserta Konvensi Demokrat," imbuhnya.
Jabidi berharap pasangan capres dan cawapres di pemilu 2014 ini adalah sebuh bentuk kesadaran bernegara dan menyelamatkan masa depan bangsa, bukan hasil kompromi politik yang hanya bagi-bagi kekuasaan. Pemilu tahun ini khususnya bagi mahasiswa adalah pilihan yang delematis dan tidak strategis, pilihan yang dapat melukai hati, pilihan yang seakan menghiati arti sebuah perjuangan bersama mahasiswa, pilihan yang sama sekali tidak mencerminkan etika politik sesungguhnya.
"PMII akan hadir dalam bentuk sikap yang lebih mengedepankan kepentingan rakyat, kepentingan dimana masa depan bangsa lebih penting ketimbang siapa presiden kedepan," tegas Jabidi.
Ia menambahakan, Pemilu 2014 kali ini sangat buruk jika dilihat dari proses dan hasilnya, pemilu yang sama sekali tidak mencerminkan negara sehat, transaksional politik dan nepotisme buta, semua terkesan dipaksakan dengan alasan ambang batas waktu yang sudah ditetapkan, sedangkan persoalan masih ditemukan disana sini.
"Mungkin bahasa yang tepat, 'siap tidak siap kumpul'," tandas Jabidi.
-->
"Jika ARB-Pramono menjadi paket capres dan cawapres hasil koalisi Golkar-Demokrat, nepotisme politik SBY sungguh terlalu," kata Sekjen Bengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), A. Jabidi Ritonga kepada redaksi, Minggu, (18/5).
Menurut Jabidi, panggung politik yang dipertontontan oleh leit saat ini tidak menarik sama sekali, butuh argumentasi kuat kenapa pasangan ini dan itu dikawinkan, misal apakah ini paket dalam menjawab berbagai persoalan kebangsaan, atau bentuk jalan buntu membangun koalisi pasca pileg yang telah merontokkan Partai Demokrat,
"Tapi yang pasti koalisi jangan sampai memaksakan ego keluarga, sehingga nepotisme buta. Akibatnya tidak hanya melukai perasaan banyak rakyat, terlebih khususnya juga peserta Konvensi Demokrat," imbuhnya.
Jabidi berharap pasangan capres dan cawapres di pemilu 2014 ini adalah sebuh bentuk kesadaran bernegara dan menyelamatkan masa depan bangsa, bukan hasil kompromi politik yang hanya bagi-bagi kekuasaan. Pemilu tahun ini khususnya bagi mahasiswa adalah pilihan yang delematis dan tidak strategis, pilihan yang dapat melukai hati, pilihan yang seakan menghiati arti sebuah perjuangan bersama mahasiswa, pilihan yang sama sekali tidak mencerminkan etika politik sesungguhnya.
"PMII akan hadir dalam bentuk sikap yang lebih mengedepankan kepentingan rakyat, kepentingan dimana masa depan bangsa lebih penting ketimbang siapa presiden kedepan," tegas Jabidi.
Ia menambahakan, Pemilu 2014 kali ini sangat buruk jika dilihat dari proses dan hasilnya, pemilu yang sama sekali tidak mencerminkan negara sehat, transaksional politik dan nepotisme buta, semua terkesan dipaksakan dengan alasan ambang batas waktu yang sudah ditetapkan, sedangkan persoalan masih ditemukan disana sini.
"Mungkin bahasa yang tepat, 'siap tidak siap kumpul'," tandas Jabidi.
-
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih