coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Minggu, 18 Mei 2014

Pilpres 2014 > Duet ARB-Pramono Edhie, Nepotisme Buta SBY

* PRESIDENTIAL * Sumber Asli -- Partai Golkar dan Partai Demokrat dipastikan bakal membentuk poros baru untuk menghadapi Pilpres 2014. Pasangan calon presiden dan wakilnya pun sudah disiapkan, yaitu dengan mengusung Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dengan adik ipar SBY Pramono Edhie Wibowo.


"Jika ARB-Pramono menjadi paket capres dan cawapres hasil koalisi Golkar-Demokrat, nepotisme politik SBY sungguh terlalu," kata Sekjen Bengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), A. Jabidi Ritonga kepada redaksi, Minggu, (18/5).

Menurut Jabidi, panggung politik yang dipertontontan oleh leit saat ini tidak menarik sama sekali, butuh argumentasi kuat kenapa pasangan ini dan itu dikawinkan, misal apakah ini paket dalam menjawab berbagai persoalan kebangsaan, atau bentuk jalan buntu membangun koalisi pasca pileg yang telah merontokkan Partai Demokrat,

"Tapi yang pasti koalisi jangan sampai memaksakan ego keluarga, sehingga nepotisme buta. Akibatnya tidak hanya melukai perasaan banyak rakyat, terlebih khususnya juga peserta Konvensi Demokrat," imbuhnya.

Jabidi berharap pasangan capres dan cawapres di pemilu 2014 ini adalah sebuh bentuk kesadaran bernegara dan menyelamatkan masa depan bangsa, bukan hasil kompromi politik yang hanya bagi-bagi kekuasaan. Pemilu tahun ini khususnya bagi mahasiswa adalah pilihan yang delematis dan tidak strategis, pilihan yang dapat melukai hati, pilihan yang seakan menghiati arti sebuah perjuangan bersama mahasiswa, pilihan yang sama sekali tidak mencerminkan etika politik sesungguhnya.

"PMII akan hadir dalam bentuk sikap yang lebih mengedepankan kepentingan rakyat, kepentingan dimana masa depan bangsa lebih penting ketimbang siapa presiden kedepan," tegas Jabidi.

Ia menambahakan, Pemilu 2014 kali ini sangat buruk jika dilihat dari proses dan hasilnya, pemilu yang sama sekali tidak mencerminkan negara sehat, transaksional politik dan nepotisme buta, semua terkesan dipaksakan dengan alasan ambang batas waktu yang sudah ditetapkan, sedangkan persoalan masih ditemukan disana sini.

"Mungkin bahasa yang tepat, 'siap tidak siap kumpul'," tandas Jabidi.
- ***
-->

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda