* PRESIDENTIAL *
Sumber Asli --
Politisi PDI Perjuangan profesor Hendrawan Supratikno, mengungkapkan
ada enam nama yang dimunculkan untuk mendampingi Gubernur DKI Jakarta
Joko Widodo atau Jokowi dalam pertarungan Pilpres 2014 mendatang.
Dikutip dari Kompas.com, para calon pendamping Jokowi ada yang berasal dari internal maupun eksternal partai.
”Dari internal, ada Wakil Ketua DPR Pramono Anung, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, dan Kepala Ruang Situasi PDI-P Prananda Prabowo. Dari luar partai ada Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD,” kata anggota DPR dari PDI-P, Hendrawan Supratikno, Kamis (12/9), di Jakarta.
Namun, keenam nama yang muncul masih sangat sementara dan amat mungkin berubah. ”Kami senang bila partai lain membuat konvensi. Biar mereka yang menjaring dan kami yang menyaring,” kata Hendrawan.
Dalam rakernas, katanya, juga muncul wacana agar capres PDI-P dideklarasikan pada ulang tahun PDI-P, 10 Januari 2014, untuk meningkatkan perolehan suara PDI-P di pemilu legislatif.
Sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) menegaskan tak ingin kekalahan pada Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 terulang kembali pada Pemilu 2014. Pengalaman ini yang kemudian dimunculkan lagi di depan peserta Rakernas III PDI Perjuangan.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku, untuk memenangi Pemilu 2014 tidak cukup dengan kata-kata saja. Tidak juga cukup dengan perasaan. Makanya, Mega mengingatkan dan berpesan kepada kader untuk mulai bekerja.
"Jangan buang-buang waktu lagi, dengan segala alasan kiri-kanan, dengan namanya curhat, karena yang ada sekarang ini adalah segeralah bekerja, bekerja, bekerja," pesan Mega dalam pidato penutupan Rakernas III PDI Perjuangan di Ancol, Jakarta, Minggu (8/9/2013) lalu.
Mega juga mengingatkan, butuh kerja keras dan kesabaran revolusioner untuk memenangkan Pemilu Legislatif 2014. Pasalnya, dengan kemenangan di atas 20 persen, PDI Perjuangan bisa menentukan capres dan cawapres sendiri.
-->
Dikutip dari Kompas.com, para calon pendamping Jokowi ada yang berasal dari internal maupun eksternal partai.
”Dari internal, ada Wakil Ketua DPR Pramono Anung, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, dan Kepala Ruang Situasi PDI-P Prananda Prabowo. Dari luar partai ada Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD,” kata anggota DPR dari PDI-P, Hendrawan Supratikno, Kamis (12/9), di Jakarta.
Namun, keenam nama yang muncul masih sangat sementara dan amat mungkin berubah. ”Kami senang bila partai lain membuat konvensi. Biar mereka yang menjaring dan kami yang menyaring,” kata Hendrawan.
Dalam rakernas, katanya, juga muncul wacana agar capres PDI-P dideklarasikan pada ulang tahun PDI-P, 10 Januari 2014, untuk meningkatkan perolehan suara PDI-P di pemilu legislatif.
Sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) menegaskan tak ingin kekalahan pada Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 terulang kembali pada Pemilu 2014. Pengalaman ini yang kemudian dimunculkan lagi di depan peserta Rakernas III PDI Perjuangan.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku, untuk memenangi Pemilu 2014 tidak cukup dengan kata-kata saja. Tidak juga cukup dengan perasaan. Makanya, Mega mengingatkan dan berpesan kepada kader untuk mulai bekerja.
"Jangan buang-buang waktu lagi, dengan segala alasan kiri-kanan, dengan namanya curhat, karena yang ada sekarang ini adalah segeralah bekerja, bekerja, bekerja," pesan Mega dalam pidato penutupan Rakernas III PDI Perjuangan di Ancol, Jakarta, Minggu (8/9/2013) lalu.
Mega juga mengingatkan, butuh kerja keras dan kesabaran revolusioner untuk memenangkan Pemilu Legislatif 2014. Pasalnya, dengan kemenangan di atas 20 persen, PDI Perjuangan bisa menentukan capres dan cawapres sendiri.
-
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih