coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Kamis, 10 September 2009

Presiden Minta Menteri Jaga Hubungan Indonesia-Australia

* PRESIDENTIAL *
-JAKARTA - Presiden Yudhoyono meminta Menteri Luar Negeri Hassan Wirajudha menjaga hubungan baik Indonesia-Australia, terutama menanggapi sikap kepolisian Autralia yang ingin memperkarakan kembali kasus Balibo lima yang terjadi pada 1975.

"Saya minta dikelola dengan baik, dengan demikian tidak menimbulkan hal-hal besar yang bisa mengganggu hubungan baik kita dengan Australia. Ada kalanya kita harus menggunakan bahasa yang terang, sikap yang firm," kata presiden di kantornya, Kamis (10/09).



Menurut dia, sikap Australia tersebut bertentangan dengan semangat Indonesia untuk tak mengungkit masa lalu. Apalagi Indonesia dan Timor Leste berkomitmen mengakhiri segala hal yang menganggu hubungan kedua negara, sehingga membentuk Komisi Kebenaran dan Persahabatan.



"Itu semangatnya melihat ke depan. Kalau diputar ke belakang kembali tentu bertentangan dengan semangat itu, " katanya.



Australia, dia melanjutkan, mendukung langkah kebijakan luar negeri Indonesia. Komisi Kebenaran dan persahabatan dibentuk agar penyelesaian dilakukan secara bijak. Selain itu ada sejumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti Indonesia dan Timor Leste.



"Ini penting agar hubungan kita dengan Australia yang sekarang dalam keadaan baik, bahkan sangat baik, tidak terganggu dengan masalah-masalah yang muncul karena menggunakan mind set yang menurut kita tidak tepat," katanya. Dia menegaskan Indonesia lebih melihat bentuk hubungan yang lebih baik di masa yang akan datang.



" Ya, terus terang kalau kita harus menggunakan cara berpikir mundur ke belakang, kita bisa masuk era Westerling, kerja rodi. Sebab penjajahan itu sendiri menurut saya pelanggaran berat terhadap HAM. Bagi bangsa yang cerdas, arif, tentunya kita melihat ke depan," katanya. (sihc/stic) ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda