coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Kamis, 10 September 2009

"Kursi Perdamaian" Aceh Akan Dipersembahkan Kepada SBY

* PRESIDENTIAL *
-BANDA ACEH - Malio (40), warga asal Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh, membuat "kursi perdamaian" yang akan dipersembahkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).



“Ini khusus dibuat dan akan dipersembahkan kepada Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai rasa terima kasih atas jasa-jasanya yang telah membuat aman suasana di Aceh,” kata budayawan Aceh, LK Ara di Banda Aceh, Rabu [09/09] .

LK Ara bersama Zulkifli Agib bertindak sebagai fasilitator pembuat “kursi perdamaian” yang akan diserahkan kepada presiden SBY dan akan diserahkan sesuai jadwal yang ditetapkan nanti.



Konflik bersenjata di Aceh berakhir setelah penandatanganan nota kesepahaman bersama antara Pemerintah dengan pihak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Helsinki, Finlandia pada 15 Agustus 2005.



“Kursi perdamaian itu khusus dirancang dan dibuat untuk diserahkan kepada dua tokoh perdamaian Aceh yakni Gubernur Irwandi Yusuf dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,” kata LK Ara menambahkan.



“Kursi perdamaian” untuk Irwandi Yusuf telah diserahkan langsung kepada yang bersangkutan. Sementara penyerahan untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono direncanakan pada Oktober 2009.



Bahan baku untuk membuat “kursi perdamaian” itu yakn kayu jenis “grufel” (bahasa Gayo) atau “Grupai” bahasa dari Aceh pesisir. Kayu jenis tersebut hanya bisa ditemukan di kawasan hutan.



“Itu sebenarnya bukan dalam bentuk pohon yang ditebang di tengah hutan, tapi akar pohon ‘grufel’ berumur hidup puluhan tahun. Untuk mendapat akar kayu ‘grufel’ ini tidak mudah, sebab harus digali dengan kedalamannya bisa mencapai lima meter,” katanya.



Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah mencoba duduk di atas “kursi perdamaian” milik Irwandi Yusuf ketika pembukaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) pada 5 Agustus 2009.



“Saat presiden duduk di kursi perdamaian yang telah kami serahkan kepada Irwandi Yusuf, beliau (presiden) menyatakan enak juga kursi ini,” kata LK Ara mengutip pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat di Aceh.



Secara filosifis, budayawan LK Ara menjelaskan Mario, pengrajin perabotan rumah tangga itu pernah berniat jika konflik mereda, maka ia akan membuat “kursi perdamaian” dan akan diserahkan kepada tokoh yang berjasa terhadap perdamaian Aceh itu.



“Jadi Mario sangat berbahagia bisa mewujudkan cita-citanya membuat sepasang kursi perdamaian tersebut. Saat Aceh konflik, ia susah mendapat bahan baku kayu, namun kesulitan itu kini sudah berakhir setelah Aceh aman dan damai,” kata LK Ara. (sihc/sbsc) ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda