-JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla yang masa pengabdiannya sebagai orang kedua di negeri ini akan berakhir satu bulan lagi kelihatannya sudah tidak mau memperpanjang kebersamaannya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di dalam Pemerintahan. Namun, bila diperlukan untuk berdiskusi dan sesekali memberikan bantuan pemikiran kepada Presiden, ia bersedia.
"Saya kira, berdiskusi dan berbicara dengan Presiden sekali-sekali saja, itu kan boleh-boleh saja untuk membantu Presiden, kan itu untuk bangsa dan negara. Tapi, itu kalau diminta ya," kata Kalla saat ditanya wartawan usai shalat Jumat di Komplek Baiturrahman, Istana Wapres, Jakarta, Jumat (11/9).
Ditanya, apakah itu artinya Kalla akan tetap berada di luar Pemerintahan, namun tetap membantu Pemerintah dengan pemikiran? Kalla menegaskan, "Iya, akan tetapi kalau diminta."
Lebih jauh, Kalla menilai dirinya tidak memenuhi syarat dan tidak cocok jika ditawari untuk menduduki jabatan sebagai anggota dewan pertimbangan presiden, karena dia adalah seorang ketua sebuah yayasan, sekaligus pengusaha.
Ditanya apakah ia mau menerima jika ditawari posisi sebagai menteri senior, Kalla menjawab, "Di Indonesia, sistem itu (menteri senior) tidak dikenal."
Kalau ditawari posisi Menteri Koordinator bidang Perekonomian? "Ah, nggak lah. Masak turun pangkat," jawab Kalla. Lalu kira-kira apa jabatan yang ditawarkan Presiden? "Saya tidak tahu. Saya kira itu (tawaran presiden) sangat umum lah," jawabnya lagi.
Sehari sebelumnya, saat mengawali pidato pembukaan sidang kabinet paripurna di kantor Presiden, SBY menawarkan kebersamaan dengan Kalla. "Saya sudah berbicara dengan Pak JK, beliau meskipun nantinya tidak di kabinet lagi, namun tokoh seperti Pak JK masih bisa memberikan apapun untuk rakyat, bahkan untuk Pemerintah, dan bahkan untuk Presiden yang akan memimpin lima tahun lagi," usai Presiden kemarin.
Presiden kemudian menambahkan, "Saya menyampaikan ini dari hati saya, bahwa masih terbuka bagi siapapun, apalagi Pak JK yang lima tahun bersama-sama saya mengelola semuanya ini dan itu. Itu kebersamaan yang indah, kebersamaan yang baik, karena banyak putra-putri bangsa yang mengelola negeri ini." (sihc/skoc) ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih