-JAKARTA Kesempatan memaparkan strategi dimanfaatkan tim sukses Mega-Prabowo untuk melancarkan klaim sebagai pasangan yang pertama kali mengusung konsep ekonomi kerakyatan. Hal itu dikatakan oleh Kepala Bidang Ekonomi Tim Mega-Prabowo Sjukrianto pada debat publik "Perang Udara Pilpres 2009 " di Jakarta, Selasa (2/6).
"Pasangan Mega-Prabowo yang pertama kali mengusung ekonomi kerakyatan dan diklaim oleh pasangan lain," kata Sjukri.
Ia mengatakan, timnya siap menyampaikan data-data untuk menunjukkan ketidakcocokan sistem ekonomi yang dilaksanakan saat ini. "Kami akan mengembalikan national interest first," ujar Sekretaris Umum Tim Kampanye Mega-Prabowo, Fadly Zon.
Tim sukses Mega-Prabowo juga kembali melayangkan kritik atas carut-marut DPT dan tidak dikabulkannya tambahan dana bagi Bawaslu. Paparan tim sukses ini mendapatkan catatan dari Direktur Eksekutif Charta Politika Bima Arya Sugiarto.
"Dua tim lain (SBY-Boediono dan JK-Wiranto) sudah kelihatan jelas, mana politisi, dan konsultan politiknya. Nah, Mega-Prabowo belum terlihat siapa konsultannya? Apakah asing?" kata Bima.
Ia mengingatkan, meski kuat di level akar rumput dan mesin politiknya, PDI-P dan Gerindra juga harus memperkuat image branding-nya, termasuk isu-isu yang digulirkan. "Isu hak angket dan anggaran Bawaslu itu apakah bisa ditangkap publik?" ujar Bima.
Fadly menjawab, tim Mega-Prabowo memakai konsultan politik kader-kadernya sendiri. Strategi kampanye PDI Perjuangan dan Gerindra akan mengombinasikan perang udara dan serangan darat. "PDI Perjuangan kuat di serangan darat dengan massanya yang loyal, sementara Gerindra berpengalaman dengan serangan udara melalui iklan," ujar Fadly. ( ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih