-JAKARTA Dalam satu hari, pasangan capres dan cawapres Jusuf Kalla dan Wiranto memperoleh dukungan dari sejumlah pengurus pusat dan daerah partai-partai yang secara formal justru mendukung pasangan SBY-Boediono. Dalam waktu yang berurutan, Selasa (16/6) di Posko Mangunsarkoro, pasangan JK-Wiranto menerima dukungan dari Gerakan Daerah (Garda) Amanat Nusantara dan Persatuan Pendukung Pasangan Nusantara yang disingkat menjadi PPP Nusantara
Garda Amanat Nusantara adalah gerakan yang dibentuk oleh 60 DPD PAN se-Nusantara. Garda Amanat Nusantara dipelopori oleh Anggota DPR RI dari Fraksi PAN Dradjad Wibowo.
Sedangkan PPP Nusantara adalah gerakan yang dibentuk oleh sejumlah pengurus DPP Partai Persatuan Pembangunan. PPP Nusantara digawangi Ketua Departemen Perencanaan Pengendalian PPP, Arya Windra, dan sejumlah ketua departemen, seperti M Natsir, M Sakdun, Syaifudin, dan Asdi Harahap.
Arya mengatakan, selama ini, pemilih PPP di akar rumput sebenarnya lebih condong memilih pasangan JK-Wiranto yang dinilai Islami. PPP Nusantara menargetkan 60 persen suara yang diperoleh PPP di Pulau Jawa, atau sekitar 3,6 juta akan disumbangkan ke pasangan JK-Wiranto.
"Pemilih PPP di bawah lebih condong ke JK-Win karena sebagaimana diketahui PPP berasaskan Islam dan fanatisme pemilih di antara pasangan-pasangan yang ada, yang diinginkan adalah pasangan JK-Win," ujar Arya dalam deklarasi, persis setelah deklarasi dukungan Garda Amanat Nusantara.
Arya bahkan mendorong seluruh jajaran PPP di daerah untuk mengarahkan pilihan kepada JK-Win dan turut membantu pemenangan pasangan bernomor urut tiga ini. Terkait sanksi yang mungkin saja diberi partai karena tidak mengikuti keputusan formal partai mendukung SBY-Boediono, Arya mengaku tak khawatir. Pasalnya, keputusan formal partai tersebut tidak sesuai dengan aspirasi pengurus di akar rumput.
"Semuanya tidak menghiraukan risiko pemecatan. Karena sebagamaina kita ketahui pasca pileg, arah dukungan berbeda-beda dan terjadi berbagai macam faksi, di antaranya kami dari kaum muda," lanjut Arya. (sihc/skoc)
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih