coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Rabu, 03 Juni 2009

SBY Belum "Kapling-Kapling" Kabinet untuk Parpol

* PRESIDENTIAL *
-JAKARTA - Calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono sama sekali belum pernah membicarakan pembagian " jatah" atau melakukan "pengkaplingan" kursi-kursi di kabinet jika ia menang dakam Pilpres 8 Juli karena konsentrasi masih pada upaya memenangkan pilpres tersebut.

"SBY sama sekali belum pernah membicarakan urusan" jatah" dalam kabinet mendatang. "Pengkaplingan" baru akan dilakukan kalau sudah memenangkan pilpres tersebut," kata Ketua Bidang Politik DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum kepada pers di Jakarta, Selasa.



Anas mengomentari soal masih terus beredarnya isu bahwa partai-partai pendukung capres Yudhoyono dan cawapres Boediono telah mendapat "jatah" atau "kapling" kursi di kabinet mendatang karena parpol-parpol itu telah masuk ke dalam koalisi 24 parpol pendukung SBY- Boediono.



Anas urbaningrum yang mendampingi Ketua Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono, Hatta Rajasa menegaskan bahwa tidaklah mungkin membahas pembagian kursi di kabinet jika pilpres saja belum dilaksanakan apalagi dimenangkan oleh pasangan ini.



"Apanya yang "disharing" (dibagi-bagi, red) kalau "powernya" (kemenangan, red) saja pada pilpres belum diperoleh," kata Anas yang merupakan mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam ini.



Anas kemudian berkata, "Itu jauh dari pikiran politik SBY".



Sebelumnya Presiden Partai Kesejahteraan Rakyat (PKS) Tifatul Sembiring telah membantah bahwa partainya telah meminta "jatah" beberapa kursi di kabinet antara lain menteri kesehatan, menteri pendidikan nasional serta menteri agama.



Kampanye bermartabat



Sementara itu sehubungan dengan telah dimulainya masa kampanye pilpres 2 Juni hingga 4 Juli 2009, Ketua Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono, Hatta Rajasa mengajak seluruh tim kampanye capres dan cawapres lainnya untuk melakukan kegiatan ini secara bermartabat, beretika, serta teduh.



"Tidak ada gunanya melakukan kampanye dengan melakukan kegiatan yang bersifat fitnah," kata Hatta yang merupakan kader senior Partai Amanat Nasional (PAN).



Hatta menambahkan, "Tidak ada gunanya melakukan kampanye dengan menyiarkan berita-berita yang tidak benar".



Dalam jumpa pers ini, seorang wartawan menanyakan pernyataan seorang anggota Partai Demokrat, Ruhut Sitompul yang menjelek-jelekkan warga Indonesia keturunan Arab.



"Pak Yudhoyono telah memerintah Ruhut untuk segera minta maaf," kata Hatta.



Ia meminta seluruh lapisan masyarakat terutama warga Indonesia keturunan Arab untuk menerima permintaan maaf Ruhut tersebut. (sihc/saci) ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda