coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Kamis, 18 Juni 2009

Pemilih Indonesia Masih Melihat "Tampilan" Luar

* PRESIDENTIAL *
-JAKARTA — Program-program kerja dan visi misi yang dicanangkan pasangan capres-cawapres dinilai tak akan membawa pengaruh besar, tanpa didukung dengan tampilan luar yang memukau. Sebab, sebagian besar pemilih di Indonesia dianggap masih belum rasional dan masih mementingkan aspek emosional. Hal itu dikatakan Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang, di Jakarta, Selasa (16/6).

"Pemilih kita, 30 persen rasional dan 70 persen tidak rasional. Pemilih masih melihat tampilan luar sesaat, menggunakan emosional, melihat kecantikan atau kegantengan," kata Sebastian, seusai diskusi "Mendorong Pemilih yang Rasional". Ia mengingatkan, fenomena ini semakin menguat dengan peran konsultan politik yang berhasil memoles sang calon hingga terlihat apik di depan publik.



Hal yang sama juga diakui Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro. Menurut Siti, faktor inilah yang berhasil ditangkap oleh salah satu calon presiden dan digunakan sebagai salah satu model iklan kampanyenya.



"Untuk orang menengah ke atas, kapasitas penting. Tapi bagi masyarakat umumnya, masih melihat tampilan luar. Itulah kenapa ada yang menampilkan keharmonisan keluarga. Masyarakat Indonesia berhasil disekoci dengan tampilan seperti itu," kata Manager Riset Habibie Centre ini.



Masyarakat saat ini dinilainya membutuhkan seorang pemimpin yang bisa ngawulo (mengabdi) pada rakyat, dan bukan sebaliknya. "Bukan rakyat yang ngawulo ke pemimpinnya. Nah, dari 3 calon, siapa yang bisa ngawulo ke rakyat, itu yang dipilih. Rakyat butuh pemimpin yang menganalogikan kamu (pemimpin) adalah saya (rakyat)," paparnya. (sihc/skoc) ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda