-JAKARTA Program-program kerja dan visi misi yang dicanangkan pasangan capres-cawapres dinilai tak akan membawa pengaruh besar, tanpa didukung dengan tampilan luar yang memukau. Sebab, sebagian besar pemilih di Indonesia dianggap masih belum rasional dan masih mementingkan aspek emosional. Hal itu dikatakan Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang, di Jakarta, Selasa (16/6).
"Pemilih kita, 30 persen rasional dan 70 persen tidak rasional. Pemilih masih melihat tampilan luar sesaat, menggunakan emosional, melihat kecantikan atau kegantengan," kata Sebastian, seusai diskusi "Mendorong Pemilih yang Rasional". Ia mengingatkan, fenomena ini semakin menguat dengan peran konsultan politik yang berhasil memoles sang calon hingga terlihat apik di depan publik.
Hal yang sama juga diakui Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro. Menurut Siti, faktor inilah yang berhasil ditangkap oleh salah satu calon presiden dan digunakan sebagai salah satu model iklan kampanyenya.
"Untuk orang menengah ke atas, kapasitas penting. Tapi bagi masyarakat umumnya, masih melihat tampilan luar. Itulah kenapa ada yang menampilkan keharmonisan keluarga. Masyarakat Indonesia berhasil disekoci dengan tampilan seperti itu," kata Manager Riset Habibie Centre ini.
Masyarakat saat ini dinilainya membutuhkan seorang pemimpin yang bisa ngawulo (mengabdi) pada rakyat, dan bukan sebaliknya. "Bukan rakyat yang ngawulo ke pemimpinnya. Nah, dari 3 calon, siapa yang bisa ngawulo ke rakyat, itu yang dipilih. Rakyat butuh pemimpin yang menganalogikan kamu (pemimpin) adalah saya (rakyat)," paparnya. (sihc/skoc) ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih