coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Sabtu, 30 Mei 2009

Yudhoyono Ingatkan Jangan Tonjolkan Politik Simbol

* PRESIDENTIAL *
-JAKARTA - Calon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan agar kampanye Pemilu Presiden 2009 tidak menonjolkan politik simbol.

"Sebenarnya rakyat memilih apa 8 Juli nanti, memilih capres dan cawapres yang bisa memimpin atau dihadapkan pada identitas tertentu yang ujung-ujungnya politik simbol," ujarnya.

Menurut dia, kampanye yang menonjolkan politik simbol dan SARA (suku agama ras antar golongan) hanya akan merugikan dan justru membingungkan rakyat pemiilih.

Sebaiknya, lanjut dia, kampanye harus memaparkan visi dan misi politik sehingga masyarakat dapat memahami calon pemimpin seperti apa yang akan dipilih oleh mereka.

Dalam sambutannya, Yudhoyono menyebutkan sedikitnya 12 isu yang kerap digunakan untuk menyerang dirinya, di antaranya politik simbol atau SARA, perang ideologi, neoliberalisme, ekonomi kerakyatan versus neoliberalisme, wawasan kebangsaan, utang luar negeri, pertumbuhan ekonomi, anggaran pertanian, infrastruktur, dan kekhawatiran kembali terjadi krisis.

"Dan yang terakhir, sebetulnya agak malu juga menyebut ini, urusan cepat-cepatan dan tepat-tepatan," ujarnya.

Yudhoyono mengatakan, menjelang masa kampanye Pemilu Legislatif yang kian mendekat, mau tidak mau ia harus menjalankan kontra-opini dari berbagai isu yang sering digunakan untuk menyerangnya.

"Kita memang mesti merespon dan juga mesti menjalankan opini dan kontra opini dalam rankaian kampanye. Kita ini tidak suka menyerang tetapi setiap hari diserang, oleh karena itu, mari kita respon isu yang menyerang dan mengecilkan perjuangan kita ini," tuturnya.

Ia menambahkan, selama ini posisinya sebenarnya lebih kepada bertahan. Namun, menjelang masa kampanye, ia ingin posisi bertahan yang aktif agar dapat menjelaskan duduk persoalannya kepada masyarakat.

Cara kubu Yudhoyono untuk merespon berbagai isu yang sering digunakan untuk menyerang dirinya dibicarakan dalam forum tertutup silaturahmi nasional koalisi partai politik.

"Apa pun isu yang menyerang dan mendiskreditkan, mari kita tanggapi secara rasional, tepat, dan tidak perlu terlalu emosional. Rakyat ingin mendengar argumentasi dan apa yang menjadi posisi dari SBY dan Boediono dan tim suksesnya," katanya.

Apabila semua isu menyerang tidak diberikan respon, Yudhoyono khawatir masalahnya akan berlarut-larut dan akhirnya rakyat akan mempercayai bahwa isu tersebut benar. (sihc/saci) ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda