-JAKARTA - Calon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan agar kampanye Pemilu Presiden 2009 tidak menonjolkan politik simbol.
"Sebenarnya rakyat memilih apa 8 Juli nanti, memilih capres dan cawapres yang bisa memimpin atau dihadapkan pada identitas tertentu yang ujung-ujungnya politik simbol," ujarnya.
Menurut dia, kampanye yang menonjolkan politik simbol dan SARA (suku agama ras antar golongan) hanya akan merugikan dan justru membingungkan rakyat pemiilih.
Sebaiknya, lanjut dia, kampanye harus memaparkan visi dan misi politik sehingga masyarakat dapat memahami calon pemimpin seperti apa yang akan dipilih oleh mereka.
Dalam sambutannya, Yudhoyono menyebutkan sedikitnya 12 isu yang kerap digunakan untuk menyerang dirinya, di antaranya politik simbol atau SARA, perang ideologi, neoliberalisme, ekonomi kerakyatan versus neoliberalisme, wawasan kebangsaan, utang luar negeri, pertumbuhan ekonomi, anggaran pertanian, infrastruktur, dan kekhawatiran kembali terjadi krisis.
"Dan yang terakhir, sebetulnya agak malu juga menyebut ini, urusan cepat-cepatan dan tepat-tepatan," ujarnya.
Yudhoyono mengatakan, menjelang masa kampanye Pemilu Legislatif yang kian mendekat, mau tidak mau ia harus menjalankan kontra-opini dari berbagai isu yang sering digunakan untuk menyerangnya.
"Kita memang mesti merespon dan juga mesti menjalankan opini dan kontra opini dalam rankaian kampanye. Kita ini tidak suka menyerang tetapi setiap hari diserang, oleh karena itu, mari kita respon isu yang menyerang dan mengecilkan perjuangan kita ini," tuturnya.
Ia menambahkan, selama ini posisinya sebenarnya lebih kepada bertahan. Namun, menjelang masa kampanye, ia ingin posisi bertahan yang aktif agar dapat menjelaskan duduk persoalannya kepada masyarakat.
Cara kubu Yudhoyono untuk merespon berbagai isu yang sering digunakan untuk menyerang dirinya dibicarakan dalam forum tertutup silaturahmi nasional koalisi partai politik.
"Apa pun isu yang menyerang dan mendiskreditkan, mari kita tanggapi secara rasional, tepat, dan tidak perlu terlalu emosional. Rakyat ingin mendengar argumentasi dan apa yang menjadi posisi dari SBY dan Boediono dan tim suksesnya," katanya.
Apabila semua isu menyerang tidak diberikan respon, Yudhoyono khawatir masalahnya akan berlarut-larut dan akhirnya rakyat akan mempercayai bahwa isu tersebut benar. (sihc/saci) ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih