coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Senin, 13 Juli 2020

Pembangunan IPLT Kementrian PUPR Beri Manfaat 233.239 KK Di Jatim

KCI - JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan layanan sanitasi sebagai salah satu pelayanan dasar kepada masyarakat dalam meningkatkan kualitas lingkungan yang bersih. Di Provinsi Jawa Timur, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya membangun Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) untuk mengurangi pencemaran dari limbah tinja sekaligus mewujudkan lingkungan kota/kabupaten yang bersih, sehat, dan nyaman saat menjalani tatanan kenormalan baru (new normal). 

“Dengan adanya fasilitas ini, limbah tinja yang dibawa truk tinja secara periodik akan diolah di IPLT ini. Hasil pengolahannya aman dibuang ke saluran air dan diharapkan bisa mengurangi pencemaran air dan tanah dari bakteri ecoli,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu. 

Sistem pengelolaan limbah tinja di Jawa Timur dibangun di 9 kabupaten/kota yang seluruhnya selesai pada 2019. Secara keseluruhan IPLT tersebut telah memberikan manfaat layanan sanitasi bagi 233.239 KK di  Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Tulungangung, Kota Blitar, Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Lamongan. 

Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR melaporkan, pembangunan masing-masing IPLT  rata-rata meliputi pengerjaan Solid Separation Chamber (SSC), bangunan Anaerobic Baffled Reactor (ABR), bangunan Drying Area (DA), Sludge Drying Bed (SDB), kolam fakultatif, kolam Maturasi, kolam wetland serta fasilitas penunjang lainnya seperti gudang kompos, kantor pengelola, perbaikan jalan akses, penerangan jalan, tembok pagar, dinding penahan, dan pos jaga. 

Di Kabupaten Ponorogo, sarana dan prasarana sanitasi dibangun melalui dana APBN sebesar Rp 4,2 miliar dengan kapasitas pengelolaan sebesar 25 m3 per hari. Lokasi IPLT sendiri dibangun di area yang jauh dari permukiman warga di Desa Mrican Kecamatan Siman sehingga diharapkan masyarakat tidak terdampak polusi udara. 

IPLT di Kabupaten Tulungagung dibangun dengan biaya Rp 3,5 miliar untuk menampung limbah tinja sebanyak 25 m3 per hari. Infrastruktur sanitasi ini telah melayani 20.000 KK dari 6  kecamatan diantaranya  Boyolangu, Kauman, Sumbergempol, Tulungagung, dan Besuki. 

IPLT Kota Blitar dibangun dengan biaya Rp 4,3 miliar melayani 40.900 KK dengan kapasitas pengolahan 25 m3 per hari. Selanjutnya IPLT di Kota Batu dibangun dengan biaya Rp 8,2 miliar dan telah memberi manfaat sanitasi bagi 18.000 KK sekaligus mendukung layanan sanitasi di wilayah Batu yang merupakan salah satu kota pariwisata di Jawa Timur. 

Kemudian IPLT di Kota Malang dibangun pada tahun 2018 dengan biaya Rp 12,6 miliar. Di Kota Malang sendiri sebelumnya sudah ada sarana dan prasarana pengolahan limbah tinja, namun kebutuhannya dinilai kurang untuk melayani masyarakat Kota Malang yang berjumlah sebanyak 895.387 jiwa pada 2017. Dengan selesainya IPLT berkapasitas 45 m3 per hari menambah layanan bagi 17.414 KK yang tersebar di Kecamatan Kedungkandang, Sukun, Klojen, Dau, dan Arjosari. 

IPLT lain yang dibangun di Jawa Timur berada di Kabupaten Lumajang berkapasitas 25 m3 per hari dengan biaya Rp 5,2 miliar untuk melayani 20.000 KK di 4 Kecamatan yaitu Kecamatan Lumajang, Tempeh,  Sukodono, dan Sumbersuko. IPLT  Seboro di  Kabupaten Probolinggo berkapasitas 25 m3 per hari untuk melayani 20.900 KK dengan biaya pembangunan sebesar Rp 5,2 miliar. 

Lalu IPLT Kabupaten Madiun yang berada di Desa Mejayan yang dapat melayani 20.000 KK. Pengolahan limbah tinja ini dibangun dengan kapasitas 25 m3 per hari dengan biaya Rp 5,2 miliar. Terakhir IPLT Kabupaten Lamongan berkapasitas 25 m3 per hari dengan biaya pembangunan sebesar Rp 4,3 miliar. Sarana dan prasarana sanitasi ini melayani limbah dari 20.000 KK warga di Kecamatan Lamongan, Deket, Turi, Tikung, dan Sarirejo.   ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda