Hadi yang lahir di Surabaya, 19 Desember 1964, tampak tergeletak di pinggir jalan dengan sepeda yang juga terbaring di pinggir jalan. Dia juga terlihat mengenakan pakaian khusus sepeda lengkap dengan helm sarung tangan dan masker.
Menurut penuturan salah seorang saksi bernama Oji, mengatakan, tidak ada yang berani menyentuh korban lantaran kekhawatiran terhadap Covid-19. "Saya nggak berani pegang, takut Covid, yang lain juga. Terus saya ke rumah Sakit Bhayangkara sama telepon Polisi," katanya.
Sempat beredar kabar penyebab meninggal dunia Hadi karena gunakan masker. Berolahraga dengan maskeran dianggap bahaya.
Namun Kanit Reskrim Polsek Cimanggis, AKP Harus Rosyid mengatakan, korban diduga terkena serangan jantung ketika sedang bersepeda. "Sudah diperiksa oleh dokter tadi, korban kena serangan jantung," ujarnya dikonfirmasi terpisah seperti dilansir wartakota live.com.
Harun berujar pihaknya telah menghubungi keluarga korban, dan jasad korban dibawa ke RS Bhayangkara Brimob, Kelapa Dua, Depok. Pihak keluarga menyebut, selain jantung, Hadi diduga punya penyakit gula.
Saksi mata Oji menuturkan, mulanya korban bersepeda dari arah Mako Brimob, Kelapa Dua, menuju Jalan Layang Universitas Indonesia. Ketika melintas di lokasi kejadian, tiba-tiba korban terjatuh dari sepedanya di pinggir jalan. "Dia langsung jatuh, Saya kira kecapaian mau istirahat dulu," ujar Oji di lokasi kejadian, Jumat.
Putra tokoh Muhammadiyah Kiai Djuraid Mahfud ini dimakamkan di pemakaman dalam komplek Griya Tugu Asri. Tampak hadir mantan menteri Ignasius Jonan, mantan Wakil Menteri ESDM Acandra Tahar, mantan Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail, mantan Pemred Republika Asro Kamal Rokan dan Nasihin Masha serta Pemred Republika Irfan Junaedi.
Almarhum
Hadi menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Malang pada 1990. Pada 1993, Almarhum Hadi bekerja sebagai
wartawan di Republika dengan jabatan redaktur hingga 1996. Almarhum Hadi juga
pernah menjadi Staf Khusus (Stafus) Ignasius Jonan saat menjabat Menteri Perhubungan dan Menteri ESDM.
Hadi saat ini sejak 2017 menjabat sebagai komisaris Pertamina Gas (Pertagas) dan anggota Dewan Pengawas Kantor Berita Antara. Hadi meraih gelar sarjana dari Fakultas Sastra dan Seni Bahasa, Universitas Negeri Malang, pada tahun 1990.
Pada Oktober 2016, ia diangkat sebagai Staf Khusus untuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di bidang Komunikasi. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Staf Khusus untuk Menteri Perhubungan (2014 - 2016), Dewan Pengawas Kantor Berita Antara (2012 - 2013), Staf Media dan Komunikasi di bawah Menteri BUMN (2005 - 2007) dan pernah bekerja sebagai jurnalis di berbagai media nasional. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih