coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Senin, 15 Juni 2020

Petani Bone Gunakan Transplanter, Syahrul Yasin Limpo: Usai Panen Jangan Terlena


* KCI * Sumber Asli --BONE: Para petani di Bone memanfaatkan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) jenis tranplanter untuk meningkatkan produktivitas panen. Selain itu, penggunaan transplanter juga menguntungkan petani lantaran lebih hemat biaya.


Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, penggunaan alsintan harus dilakukan petani untuk menggenjot produktivitas.

“Dalam pandemi Covid-19, kita harus menjamin ketersediaan pangan. Dan hal itu hanya bisa dilakukan jika kita terus menanam. Usai panen jangan terlena, langsung tanam lagi. Manfaatkan alsintan agar hasilnya lebih maksimal dan produktivitas meningkat,” tuturnya, Senin (16/06/2020).

Hal senada disampaikan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Sarwo Edhy. Ia berharap alsintan yang ada bisa dimaksimalkan petani.

“Dalam pertanian yang maju, mandiri, dan modern, alsintan menjadi komponen penting. Baik dari olah lahan hingga panen. Karena dampaknya pada produktivitas. Di Indonesia, lahan pertanian sangat luas jadi sudah semestinya penggunaan alsintan dimanfaatkan untuk membantu sektor pertanian,” tuturnya.

Di Dusun Dekko, Desa Mappesangka, Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone, para petani telah melakukan tanam dengan memanfaatkan transplanter.

“Transplanter ini bisa menjadi pilihan petani dalam menanam. Karena dengan transplanter biaya yang digunakan untuk menanam jauh lebih hemat jika dibandingkan menggunakan sistem tanam manual atau menggunakan Tenaga Manusia,” tutur Sarwo Edhy.

Secara waktu, penanaman penggunaan transplanter juga jauh lebih cepat. Selain itu, petani memilih alsintan jenis ini untuk menambah hasil produksi petani.

Sebelum kegiatan tanam, para petani membuat dapok dengan memberi alas koran pada media dapok. Selanjutnya, dilakukan pengayakan tanah dengan campuran pupuk kandang untuk kemudian dimasukkan tanah ke dalam media dapok.

Sementara penyiraman dilakukan dengan cara dipercikkan. Petani lalu menghamburkan benih dengan takaran 1 gelas plastik/dapok dan dihambur secara merata. Setelah muncul kecambah berumur 10-15 hari sudah bisa ditanam dengan menggunakan alat menggunakan alat transplanter.

- ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda