Angin yang meniup abu vulkanik membuat sebagian wilayah Kabupaten Magelang di Provinsi Jawa Tengah terkena hujan abu pasca erupsi. Hujan abu cukup deras terjadi di tujuh desa di Kecamatan Srumbung, yakni di Desa Kaliurang, Kemiren, Srumbung, Banyuadem, Kalibening, Ngargosoko, Kradenan.
Sementara hujan abu ringan dirasakan di 5 desa di Kecamatan Dukun, 2 desa di Kecamatan Sawangan, 7 desa di Kecamatan Salam, 5 desa di Kecamatan Muntilan, 4 desa di Kecamatan Ngluwar, 2 desa di Kecamatan Mungkid dan 7 desa di Kecamatan Borobudur
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang. Jarak bahaya dalam radius 3 km dari puncak.
Berdasarkan informasi BPPTKG erupsi Gunung Merapi terjadi pukul 09.13 WIB, dan tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 328 detik. Teramati tinggi kolom erupsi ± 6.000 meter dari puncak. Arah angin saat erupsi ke barat.
Erupsi kedua terjadi pada pukul 9.27 WIB dengan amplitudo 75 mm dan durasi 100 detik. Tinggi kolom erupsi tidak teramati.
Saat dikonfirmasi kompas.com, petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, Lasiman membenarkan terjadi erupsi pada pukul 09.13 WIB. "Iya benar, pukul 09.13 WIB,"ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, Lasiman saat dihubungi melalui WhatsApp (WA), Minggu (21/6/2020).
Sampai dengan saat ini, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta masih menetapkan status Gunung Merapi pada level II (waspada). BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan radius bahaya berada di dalam tiga kilometer dari pucak Gunung Merapi. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih