* PRESIDENTIAL *
Sumber Asli --
Tiga kutukan sedang melanda Partai Golkar.
Maka itu pekerjaan rumah (PR) terberat partai berlambang pohon beringin
itu adalah mencabut tiga kutukan tersebut.
Andi Sinulingga selaku juru bicara Poros Muda Partai Golkar dari kubu Agung Laksono menyebutkan kutukan pertama adalah partainya tidak pernah melahirkan pemimpin nasional.
"Golkar harus mampu melahirkan pemimpin ke depan, pemimpin nasional, kapan itu apakah 2019, apakah 2024," ujar Andi di acara diskusi Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/3/2015).
Kutukan kedua kata dia adalah mantan pemimpin Partai Golkar tidak pernah terhormat setelah menjabat ketua umum. Padahal, lanjutnya, seorang mantan ketua umum harusnya termuliakan.
"Anda boleh lihat bagaimana orang-orang seperti Pak Darmono, Pak Harmoko yang dilihat bagus saja, atau bahkan Akbar Tanjung sendiri yang dianggap bagus saja itu tidak pernah terhormat sesudahnya," tukasnya.
Kutukan terkahir kata Andi adalah, sejak dulu Partai Golkar selalu menjadi alat kekuasaan. Bahkan, konflik internal yang melanda partainya sekarang akibat Partai Golkar menjadi alat kekuasaan legislatif dan eksekutif.
"Kalau dulu dia ditarik oleh kekuasaan eksekutif, nah hari ini untuk menegaskan bahwa Golkar itu selalu menjadi bagian dari alat kekuasaan sekarang ini ditarik anatara kekuasaan legislatif dan eksekutif," tandasnya.
-->
Andi Sinulingga selaku juru bicara Poros Muda Partai Golkar dari kubu Agung Laksono menyebutkan kutukan pertama adalah partainya tidak pernah melahirkan pemimpin nasional.
"Golkar harus mampu melahirkan pemimpin ke depan, pemimpin nasional, kapan itu apakah 2019, apakah 2024," ujar Andi di acara diskusi Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/3/2015).
Kutukan kedua kata dia adalah mantan pemimpin Partai Golkar tidak pernah terhormat setelah menjabat ketua umum. Padahal, lanjutnya, seorang mantan ketua umum harusnya termuliakan.
"Anda boleh lihat bagaimana orang-orang seperti Pak Darmono, Pak Harmoko yang dilihat bagus saja, atau bahkan Akbar Tanjung sendiri yang dianggap bagus saja itu tidak pernah terhormat sesudahnya," tukasnya.
Kutukan terkahir kata Andi adalah, sejak dulu Partai Golkar selalu menjadi alat kekuasaan. Bahkan, konflik internal yang melanda partainya sekarang akibat Partai Golkar menjadi alat kekuasaan legislatif dan eksekutif.
"Kalau dulu dia ditarik oleh kekuasaan eksekutif, nah hari ini untuk menegaskan bahwa Golkar itu selalu menjadi bagian dari alat kekuasaan sekarang ini ditarik anatara kekuasaan legislatif dan eksekutif," tandasnya.
-
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih