-JAKARTA - Jajaran menteri bidang kesejahteraan rakyat diberi nilai merah untuk hasil kinerjanya selama satu periode dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Nilai merah itu diberikan oleh Koalisi untuk Kabinet Pro Demokrasi kepada menteri yang memimpin Departemen Pendidikan, Departemen Kesehatan, Departemen Tenaga Kerja, Kementerian Pemberdayaan Perempuan.
"Jangan sampai mereka dipilih kembali dalam kabinet mendatang," kata Anis Hidayah, Direktur Eksekutif Migrant Care yang juga tergabung dalam Koalisi dalam jumpa pers di kantor Indonesia Corruption Watch, Kalibata (15/9). Para menteri tersebut tak menunjukkan prestasi sehingga tidak pantas menjabat kembali.
Febri Hendri, peneliti senior Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW mengatakan sejumlah menteri tersebut hanya layak mendapat nilai empat terutama untuk menteri Pendidikan dan Menteri Kesehatan. "kinerja dua menteri ini buruk," katanya.
Menurut Febri, baik Menteri Pendidikan dan Menteri Kesehatan gagal menghentikan kasus korupsi. Sejumlah kasus korupsi di dua departemen tersebut tidak mampu dicegah, antara lain kasus korupsi yang melibatkan Direktur Jenderal Pendidikan Luar Sekolah. Bambang Soedibyo yang memimpin departemen tersebut diniilai lebih banyak beriklan ketimbang menunjukkan peningkatan kinerja.
Sementara itu, Departemen Kesehatan juga terlibat sejumlah kasus korupsi antara lain pengadaan makanan pengganti asi, alat rontgen dan terakhir ada indikasi korupsi dalam penyediaan alat kesehatan penanganan Flu Burung. (sihc/stic)
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih