coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Jumat, 11 September 2009

Kalla Dukung Pemeriksaan KPK dan Polisi

* PRESIDENTIAL *
-JAKARTA - Wakil Presiden, Jusuf Kalla, meminta asas praduga tak bersalah ditegakkan dalam pemeriksaan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Kalla optimistis KPK dan kepolisian menjalankan peran secara profesional.

"Pemeriksaan tidak berarti bersalah. Tidak ada orang yang tidak bisa diperiksa. KPK diperiksa bukan berarti bersalah," kata Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden, Jumat (11/9).

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Republik Indonesia mengatakan pemeriksaan pimpinan KPK akan dilakukan hari ini.

Menurut Kalla, tak ada warga negara yang kebal hukum. Menurut dia, pemeriksaan pimpinan KPK tidak berhubungan dengan penanganan kasus Bank Century. KPK berencana memeriksa petinggi kepolisian berinisial SD terkait kasus itu.
Dia pun mendukung pemeriksaan yang dilakukan dua lembaga itu.

"Mereka punya tugas yang hampir sama memeriksa orang. Baguslah jalani tugas masing-masing, tidak ada yg tidak kebal hukum. Kalau tidak diperiksa tentu itu masalah," ujarnya.

Dia mengatakan pemeriksaan itu bukan bentuk konflik antarlembaga hukum. Apalagi, sejumlah polisi merupakan penyidik KPK. "Saya kira ini bukan antarinstitusi. Tapi antara orang-orang yg dianggap bermasalah," ujarnya.

Dia pun mendukung rencana pengaturan penyadapan untuk pemberantasan korupsi. Menurut Kalla, pengaturan penyadapan tidak bertujuan mengurangi kewenangan KPK memberantas korupsi. Namun, dia mengaku belum mendapat informasi rencana pembatasan penyadapan itu dari Fraksi Partai Golkar.

"Kita bukan untuk membatasi pemberantasan korupsi tapi harus ada aturan. Sehingga betul-betul tersangka itu yang disadap. Jangan kamu (wartawan) punya telepon yang disadap, jangan telepon wartawan disadap," katanya. (sihc/stic) ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda