coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Minggu, 13 September 2009

JK: Gusti Allah Ora Sare

* PRESIDENTIAL *
-JAKARTA - Wakil Presiden Muhammd Jusuf Kalla yang kalah pada pemilihan presiden 2009 lalu menyikapi hasil tersebut dengan lapang dada dan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan. Hal itu disampiakan di akhir pidato sambutannya menjelang buka puasa bersama di Istana Wapres, Minggu (13/9) sore.

"Saya ingin mengutip pernyataan Pak Muchtar Ngabalin yang memberi semangat saya katanya Gusti Allah ora sare (Tuhan tidak tidur), ya kan Pak Muchtar?" tanya Kalla kepada Ali Muchtar Ngabalin, anggota DPR dari Partai Bulan Bintang yang menjadi anggota tim sukses pasangan JK-Wiranto. Sementara Ali Muchtar Ngabalin yang duduk di barisan belakang Gedung Aula Istana Wapres langsung menyahut seraya berteriak membenarkan pernyataan Kalla.

Muchtar yang kemudian ditanya pers tentang bagaimana munculnya pernyataan "Gusti Allah ora sare" menceritakan saat itu ia sedang berceramah di daerah Jawa Timur. Ia saat itu sedang menceritakan bagaimana upaya yang telah dilakukan Jusuf Kalla dalam memerintah selama ini dan sampai menjadi calon presiden. Tiba-tiba, lanjut Muchtar, ia didatangi seorang laki-laki. Sambil menangis laki-laki itu berkata padanya untuk menyampaikan kepada Jusuf Kalla bahwa ia harus sabar, Gusti Allah ora sare, karena menurut orang tersebut selama ini Jusuf Kalla banyak dibohongi dalam pemilihan umum.

Kuncinya ekonomi

Sebelumnya, Wakil Presiden sempat memaparkan analisisnya melihat empat kali pemilihan umum termasuk pemilihan presiden yang telah dijalankan pemerintah. Dari empat kali pemilu yang telah dilaksanakan sejak 1997 sampai dengan 2009 ini, kata Kalla, ia melihat rakyat memilih hal yang sudah terang dan dirasakan oleh masyarakat.

"Jika kita memperbaiki ekonomi bangsa, maka rakyat akan memilih kita," kata Kalla. Ia menambahkan, pada pemilu 2009 ini, ekonomi Indonesia tumbuh 6,3 persen tapi rakyat lebih melihat Partai Demokrat dan Presiden SBY sementara Partai Golkar tidak dilihat sehingga kalah.

Sementara pada pemilu 2004 ketika PDI-Perjuangan berkuasa namun ekonomi tumbuh hanya 4 persen PDI-P dinilai gagal dan Partai Golkar yang ada di luar pemerintah justru malah naik. Partai Golkar para pemilu 2004 lalu menjadi pemenang utama. Sebaliknya, kata Kalla, para pemilu 1997, di mana Partai Golkar terpuruk karena ekonomi bangsa terpuruk, Partai Golkar kalah yang menang PDI-P.

"Jadi, jika kita bisa memperbaiki ekonomi maka yang akan terpengaruh adalah partainya dan ekonomi kita," ujar Kalla. (sihc/skoc) ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda