-JAKARTA -Komisi XI DPR RI meminta agar Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, dinonaktifkan. Hal ini mendesak dilakukan untuk mempermudah proses penyelidikan terkait kasus bail-out PT Bank Century Tbk."Ini agar KPK dan BPK bisa leluasa," ujar anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Golkar Natsir Mansur di Hotel Kartika Chandra, Ahad (6/9).
Permintaan itu, kata Natsir, ditujukan kepada Presiden SBY. Pentingnya penonaktifan Menkeu, menurut dia, karena kewenangan keputusan Menku yang begitu besar dalam kasus century.
Natsir pun membandingkan kasus Bank Century dengan kasus anggota DPR. Anggota DPR saja yang terkena kasus dengan jumlah miliaran dinonaktifkan. ''Ini triliunan dibiarkan," katanya. Sebab itulah, menurut dia, harus ada tindakan tegas dari Presiden SBY.
Karenanya, Natsir menegaskan bahwa keputusan ini harus dilakukan secepatnya. Apalagi, mengingat masa pemerintahan kabinet Presiden SBY akan berakhir pada Oktober mendatang. Tentang bagaimana nasib Departemen Keuangan dan Kantor Menko Perekonomian kalau memang ditinggal Sri Mulyani, Natsir menyerahkan semuanya kepada Presiden.
Sementara, Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan harus diluruskan bahwa yang dilakukan LPS terhadap Bank Century bukan bailout, melainkan program penyehatan dengan melakukan penyertaan modal sementara (PMS). Di Bank Century, menurutnya, PMS ini dicatat sebagai saham preferen yang dapat dikonfersi menjadi saham biasa. "Dalam waktu dekat Bank Century akan melaporkan adanya perubahan susunan pemegang sama ke bursa," katanya.
Selanjutnya, kata Firdaus, kondisi Bank Century saat ini cukup sehat. Di antaranya CAR sudah di atas 8 persen, sudah menyalurkan kredit, sudah memperoleh laba. Memperhatikan kedua hal tersebut, katanya, ia kembali menegaskan bahwa tidak ada sedikitpun pemikiran di LPS bahwa ke depannya Bank Century akan dilikuidasi.
Untuk itu, menurut Firdaus, nasabah Bank Century tidak perlu merasa terganggu dengan berbagai isu yang berkembang. "Sebab kondisi Bank Century sebelum dan sesudah dilakukan pengambilalihan sangat berbeda," katanya. Bank Century, menurutnya, sudah berjalan normal layaknya bank umum lain dan LPS akan terus mendukung perkembangan Bank Century. (sihc/sroc) ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih