coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Senin, 01 Juni 2009

Wiranto: Bodoh Kalau Menolak Asing

* PRESIDENTIAL *
-JAKARTA - Isu bagaimana bangsa ini bersikap terhadap investor asing menjadi topik menarik menjelang Pemilihan Presiden pada 8 Juli. Masing-masing pasangan calon presiden punya pendapat berbeda. Demikian juga pasangan Jusuf Kalla dan Wiranto dalam menyikapi isu ini.


Perubahan mendasar yang akan dilakukan pasangan yang diusung Partai Golongan Karya dan Partai Hati Nurani Rakyat itu, adalah "reformasi ekonomi" yakni dengan menjalankan kemandirian ekonomi bermartabat.



Bagaimana sebenarnya kemandirian ekonomi bermartabat tersebut, apakah berarti duet Jusuf Kalla-Wiranto, sama sekali meniadakan investor asing dan hanya bertumpu pada ekonomi kerakyatan? Wiranto menjelaskan hal tersebut kepada wartawan ANTARA News Rini Utami beberapa waktu lalu.



Berikut petikan wawancaranya:



ANTARA : Bisa dijelaskan maksud kemandirian ekonomi bermartabat?



Wiranto : Kemandirian ekonomi bermartabat adalah kita benar-benar memberdayakan ekonomi rakyat, pengusaha kecil, menengah yang terbukti menjadi penyelamat bangsa ini dari krisis ekonomi global. Namun, bukan berarti kami menolak investasi asing.



ANTARA : Tetapi ada pihak yang menilai, kemandirian ekonomi bermartabat yang anda usung bersama Jusuf Kalla berarti meniadakan investor asing, perusahaan multinasional dan sebagainya?



Wiranto : Ah..biar saja mereka menilai begitu. Yang jelas...sangatlah bodoh kalau kita sama sekali menolak investor asing. Kita ini, bukan hidup pada era pemerintahan Cina dahulu.



ANTARA : Jadi, anda dan Jusuf Kalla tetap akan melanjutkan keberadaan investor asing perusahaan multinasional yang telah beroperasi di Indonesia, seperti Freeport dan Exxon?



Wiranto : Ya. Mereka boleh saja beroperasi di Indonesia tetapi apa yang dihasilkan harus benar-benar dinikmati oleh rakyat Indonesia. Jadi, kami tidak anti asing. Kita akan berdayakan ekonomi kerakyatan, tetapi asing juga tetap diperlukakan, asalkan apa yang dihasilkan mereka benar-benar bermanfaat bagi rakyat Indonesia. Jadi, kita tidak begitu saja didikte oleh asing. Kita kan mau menjadi bangsa yang bermartabat.



ANTARA : Anda yakin dengan misi kemandirian ekonomi bermartabat itu?



Wiranto : Harus yakin. Bangsa dan negara ini memerlukan perubahan di segala bidang. Perubahan membutuhkan pemimpin baru dengan visi misi baru.



ANTARA : Apakah berarti pemerintah telah gagal membangun ekonomi bangsa?



Wiranto : Apa yang telah dilaksanakan pemerintah untuk pembangunan ekonomi, sudah baik. Hanya saja, masih banyak yang harus diperbaiki. Keberhasilan ekonomi bukan berdasarkan dari angka-angka indikator tetapi peningkatan ekonomi manusia-manusia sebagai subyek pembangunan ekonomi, yang banyak di sektor riil. Dengan begitu, kami yakin pertumbuhan ekonomi kita bisa lebih dari tujuh persen. (sihc/saci)
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda