-JAKARTA Hatta Rajasa, Ketua Tim Sukses SBY-Boediono, membantah sejumlah isu yang beredar lewat SMS tentang beberapa hal yang seolah berasal dari kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Yogyakarta.
"Saya perlu clear-kan, semua SMS itu tidak benar," kata Hatta Rajasa di kantor BMC Jakarta, Senin (1/6). Menurut Hatta, setelah SMS tersebut beredar, ia langsung berkomunikasi dengan Presiden PKS Tifatul Sembiring dan ternyata tidak benar.
Dalam SMS tersebut, kata Hatta, disebut bahwa PKS meminta jatah beberapa menteri seperti menteri pendidikan, agama, dan kesehatan. "Itu tidak benar. Presiden sama sekali belum membicarakan soal kabinet kepada partai-partai pendukung. Sekarang tahapannya baru dalam pilpres," tegasnya.
Hatta juga membantah bahwa di dalam SMS tersebut mengatakan adanya penggadaian Gelora Bung Karno untuk mendapatkan kredit dari negara Qatar. Menurutnya, status Gelora Bung Karno saat ini adalah Badan Usaha Layanan Umum (BLU) yang pengelolaannya di bawah Sekretaris Negara.
"Saya sampaikan sebagai Menteri Sekretaris Negara bahwa itu tidak benar. Seluruh asetnya adalah aset negara," ucapnya.
Hatta juga membantah dalam SMS tersebut yang menyebut bahwa ada kesepakatan nantinya agar dokter-dokter tidak boleh meng-handle yang non-Muslim. "Itu tidak masuk akal," katanya.
Hatta juga mengatakan bahwa seluruh partai koalisi telah bersepakat terhadap kontrak politik yang ada. (sihc/skoc) ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih