-MAKASSAR - Persaingan tiga pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden pada pemilu 8 Juli 2009 cukup ketat dalam mendulang suara, namun pasangan Jusuf Kalla - Wiranto mempunyai peluang yang lebih besar dalam meraih hati rakyat karena pasangan ini memiliki lima kekuatan dukungan.
Kelima kekuatan potensial tersebut, kata pengamat politik Universitas Hasanuddin, Dr Azwar Hasan di Makassar, Rabu [27/05], yakni pada elit agama (NU-Muhammadyah), cendikiawan /Akademisi, Etnis (Jawa, India, Tionghoa), LSM anti Neoliberal dan kalangan pengusaha yang tergabung dalam Kadin.
Kekuatan dukungan ini akan mampu menyumbangkan suara sebanyak-banyak bagi pasangan JK-WIN pada pesta demokrasi Pilpres Juli mendatang, termasuk dengan bergabungnya Sultan Hamengku Bowono yang terus memberi dorongan kepada pasangan nusantara ini.
“JK-WIN merupakan satu-satunya pasangan yang memiliki status ‘full color’ (kombinasi penuh warna) yang tidak dimiliki dua pasangan lainnya,” katanya seraya menyatakan, SBY-Boediono hanya diuntungkan popularitas yang terlanjur melekat pada publik serta posisi incumbent yang bisa lebih leluasa mensosialisasikan dirinya.
Bagi pasangan Mega-Prabowo, lanjutnya, merupakan penantang yang bisa menjadi simbol perlawanan rakyat kecil (pro rakyat), sekaligus mantan Presiden RI dan mantan Danjen Kopasus ini punya dukungan massa yang solid.
“Meski dua pesaing JK-WIN mempunyai kekuatan yang berbeda untuk meraih simpati rakyat namun pasangan nusantara ini lebih diuntungkan sebab dukungannya lebih kuat,” katanya seraya berharap potensi dukungan yang cukup potensial ini perlu disosialisasikan tim sukses JK-WIN secara luas ke masyarakat.
Menurut Azwar yang juga dosen komunikasi Unhas dan Ketua KPID Sulsel, kondisi yang menguntungkan bagi pasangan JK-WIN harus dimanfaatkan timnya secara maksimal sebagai isu strategis yang elekstabilitas dari para pendukungnya.
“Dukungan yang diberikan kelima kekuatan ini kepada pasangan JK-WIN cukup obyektif sehingga peluangnya menuju kursi RI-1 lebih terbuka dari dua pasangan Capres/Cawapres lainnya,” ujarnya. (sihc/sbsc)
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih