coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Selasa, 01 September 2009

SBY: BERKURANGNYA KEKUASAAN PRESIDEN ITU BERKAH

* PRESIDENTIAL *
-JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan kekuasaan jabatan presiden saat ini sudah semakin berkurang dibanding masa yang lalu, namun hal itu justru menjadi berkah bagi dirinya.

"Dulu barangkali Presiden sangat kuat. Dengan empat kali amendemen UUD, kekuasaan Presiden banyak dilucuti, makin menyempit, makin sedikit. Tetapi saya sebagai presiden dengan kekuasan yang sudah jauh berkurang itu juga berkah, dengan demikian tidak tergoda untuk menyalahgunakan kekuasaan," kata Presiden di Jakarta, Minggu.

Presiden menyampaikan hal itu dalam kata sambutannya pada silaturahmi buka puasa dengan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di kediaman Ketua DPD Ginandjar Kartasasmita.

Dalam kesempatan itu, Presiden meminta agar DPD ke depan semakin berperan sehingga meningkatkan praktik pengawasan dan keseimbangan (check and balances) dalam kehidupan bernegara.

"Tidak boleh ada kekuasaan yang begitu absolut di negeri ini. Kalau kekuasaan itu absolut maka mengganggu `check and balances` dan bisa salah," katanya.

Menurut dia, kekuasaan Presiden saat ini memang tidak tak terbatas, sehingga kekuasaan yang ada bisa digunakan dengan baik.

Presiden yang hadir bersama Ibu Ani Yudhoyono juga mengatakan upaya mencari bentuk demokrasi yang terbaik bagi negeri ini harus terus dijalankan.

"Kalau di negeri kita juga memiliki banyak UUD itu juga segaris dengan upaya mencari bangun atau bentuk kehidupan berdemokrasi yang paling tepat," katanya.

Menurut dia, pencarian bentuk demokrasi bagi kehidupan bernegara di Indonesia akan terus berlangsung sesuai dengan tantangan zaman.

"Oleh karena itu tidak perlu ada sakralisasi bentuk-bentuk demokrasi, termasuk UUD, karena UUD bukan kitab suci agama," katanya.

Sejumlah menteri juga hadir dalam kesempatan itu antara lain Menko Polkam Widodo AS, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Mensos Bachtiar Chamzah, Menbudpar Jero Watjik dan Mensesneg Hatta Rajasa.

Hadir juga Wapres terpilih Boediono sedangkan Wapres Jusuf Kalla tidak hadir. Jajaran anggota DPD baru yang akan dilantik 1 Oktober mendatang juga hadir dalam kesempatan itu. (saci)
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda