-JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendorong kemajuan bangsa melalui penerapan tiga pilar kehidupan bernegara.
"Mari bersama-sama kita jaga agar langkah kita ke masa depan tetap dalam koridor yang tepat, sehingga masa depan yang gemilang dapat kita raih secara bersama pula," kata Presiden saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka peringatan hari ulang tahun ke 64 kemerdekaan Republik Indonesia di Gedung DPR RI Jakarta, Jumat.
Dijelaskannya, ada sejumlah pertanyaan kritis yang diajukan Indonesia seperti apa yang diharapkan dalam kurun waktu, sepuluh, lima belas tahun mendatang, atau dalam jangka menengah. Ada pula pertanyaan di abad dua puluh satu ini, Indonesia seperti apa yang hendak dituju, dalam bentangan waktu tiga puluh, lima puluh tahun ke depan, bahkan dalam bentangan waktu yang lebih panjang.
"Tiga puluh tahun, lima puluh tahun ke depan di abad dua puluh satu ini, kita yakin Indonesia akan menjadi negara yang maju, bermartabat dan sejahtera. Indonesia seperti itu akan bisa kita wujudkan manakala kita bisa memperkokoh tiga pilar kehidupan bernegara kita yaitu kemandirian, daya daing dan peradaban yang unggul," katanya.
Ia mengatakan Indonesia harus menjaga dan memperkuat kemandiriannya karena kemandirian adalah dasar dari kekuatan, ketahanan, dan kemampuan untuk terus maju sebagai bangsa.
Menurutnya, Indonesia tidak boleh memiliki ketergantungan yang tinggi kepada negara lain, bahkan kepada dunia.
"Kita ingin, makin ke depan, dengan sumber daya dan kekuatan budaya yang kita miliki, kemandirian sebagai bangsa dapat terus kita tingkatkan. Kita harus bisa menjadi bangsa yang dapat menyediakan sendiri sebagian besar kebutuhan dasarnya. Bangsa yang tidak terjerat dalam hutang yang membebani. Bangsa yang tidak didikte, baik secara politik, ekonomi, maupun militer oleh negara manapun," tegas Kepala Negara.
Pada bagian lain pidatonya, Presiden Yudhoyono mengatakan pada pilar kedua, Indonesia juga harus memiliki daya saing yang makin tinggi. Dalam era globalisasi yang sarat dengan persaingan dan tantangan ini, bangsa yang menang dan unggul adalah bangsa yang produktif dan inovatif, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, cerdas mengambil peluang, serta berani menghadapi perubahan.
Pada pilar ketiga, bangsa Indonesia harus mampu membangun dan memiliki peradaban bangsa yang unggul dan mulia. Itulah sebabnya, bangsa Indonesia perlu terus mempertahankan nilai, jati diri dan karakter bangsa yang luhur dan terhormat.
"Kita perlu terus meningkatkan semangat dan etos kerja sebagai bangsa yang kuat dan gigih. Membangun peradaban yang menghadirkan persaudaraan dan kerukunan bangsa, serta memelihara kelestarian alam. Dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah, kita dituntut untuk selalu mengedepankan cara-cara yang damai, beradab dan demokratis, bukan dengan cara-cara kekerasan dan mengabaikan pranata sosial dan pranata hukum," katanya.
Presiden Yudhoyono mengatakan dengan tiga pilar kehidupan bernegara itu, bangsa Indonesia akan mampu menghadapi berbagai tantangan dan cobaan, betapapun beratnya, apapun bentuknya, dan dari manapun datangnya.
"Manakala kita bisa memperkokoh ketiga pilar tersebut, kita akan menjadi negara yang maju dan sukses di abad ini dan abad-abad selanjutnya. Syaratnya, tentu saja, kita harus membangun negara kita dengan persatuan, pikiran cerdas, dan kerja keras tanpa kenal lelah dari segenap komponen bangsa," tuturnya.
Menurut Presiden bangsa Indonesia harus mampu memetik pelajaran dari krisis perekonomian besar yang terjadi sekarang ini, dan menelurkan pikiran-pikiran besar tentang arah dan strategi pembangunan ekonomi Indonesia. (saci) ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih