coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Kamis, 18 Juni 2009

Trans TV: Iklan Enggak Etis Jadi Ditolak

* PRESIDENTIAL *
-JAKARTA — Pihak stasiun televisi Trans TV mengakui menolak salah satu iklan pasangan Megawati dan Prabowo. Hal tersebut dikatakan Marketing Public Relations Department Head Trans TV Hadiansyah Lubis saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (17/6) petang.


"Yang ditolak hanya iklan yang versi terbaru versi harga, kalau iklan versi lainnya tayang seperti biasa," kata Hadiansyah Lubis. Ia mengatakan hal tersebut semata-mata dilakukan karena pihaknya keberatan dengan cara visualisasinya.



Ia mengatakan, untuk memutuskan sebuah iklan bisa ditayangkan atau tidak ada sensor internal yang dilakukan stasiun televisi. Trans TV sendiri, jelas Hadiansyah, membatasi agar iklan tidak menggunakan simbol-simbol negara, contohnya visualisasi kepala negara untuk menggambarkan hal yang dapat menimbulkan keresahan.



"Tidak etislah," ujar Hadiansyah. Selain itu, iklan tersebut dinilai tidak pantas karena memvisualisasikan capres lainnya sebagai materi untuk menyerang. Menurut Hadiansyah, kreativitas dalam beriklan pada dasarnya bebas, tetapi pihaknya ingin iklan menjadi bagian edukasi dan dilakukan dengan cara yang damai.



Alasan penolakan tayang iklan tersebut, kata Hadiansyah, sudah dijelaskan kepada tim kampanye Megawati dan Prabowo. Namun, ketika ditanya apakah hal tersebut sudah diberitahukan sebelumnya kepada tim kampanye Mega-Pro, ia mengatakan, pihaknya tidak membuat batasan secara khusus.



"Saya rasa mereka lebih paham batasannya bagaimana iklan yang pantas ditampilkan," ujarnya.



Ia menampik tuduhan bahwa ada intervensi dari pihak SBY-Boediono sehingga menolak iklan Mega-Pro. Selain itu, ia juga memastikan bahwa pihaknya tetap memberikan peluang proporsional kepada semua pasangan capres dan cawapres untuk beriklan sesuai aturan. (sihc/skoc)

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda