-JAKARTA Tim ekonomi pasangan capres/cawapres Megawati-Prabowo mengaku tidak mempunyai rencana pembangunan 100 hari kerja.
"Itu hanya image building, kita lebih fokus pada rencana pembangunan jangka menengah dan merevisi pada APBN yang tidak sesuai dengan kebijakan Megawati-Prabowo," terang Iman Sugema, anggota tim ekonomi Megawati-Prabowo, seusai diskusi panel Statistik Perbankan Indonesia di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (17/6).
Jika terpilih nanti, kata dia, Megawati-Prabowo akan betul-betul menerapkan ekonomi kerakyatan yang selama ini telah mereka gaungkan, seperti menumbuhkan ekonomi pada kalangan bawah, membangun infrastruktur pada pedesaan misalnya jalan, irigasi ataupun pasar tradisional.
"Kalau masalah telekomunikasi dan energi itu urusan swasta dan BUMN. Kalau listrik urusan pemerintah, karena masih perlu subsidi," ujarnya.
Yang tak kalah pentingnya, lanjut dia, adalah menyiapkan pendidikan keterampilan agar masyarakat mampu usaha kecil. "Kita cari institusi yang membina, apa cukup yang dengan koperasi? Atau perlu institusi lain? Cakupannya juga harus sampai ke tingkat kabupaten," ujarnya.
Lebih jauh Iman menerangkan, sampai saat ini tim ekonomi Megawati-Prabowo belum menentukan berapa besar investasi yang akan dilakukan. "Jadi juga belum, lagi pula harus tahu dulu mau investasi di bidang apa. Enggak bisa tahu-tahu menentukan nilai," tutur dia.
Ia juga meyakini, jika Megawati dan Prabowo terpilih pertumbuhan ekonomi akan mencapai double digit pada tahun 2014 yang membutuhkan waktu persiapan tiga tahun. Dalam jangka waktu tersebut, tim ekonomi akan melakukan penguatan pada sektor industri pengolahan pada sektor pertanian. (sihc/skoc)
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih