-KARANGANYAR — Para calon presiden dan calon wakil presiden hendaknya menghadirkan sikap kenegarawanan agar pemilu presiden menghasilkan legitimasi yang lebih baik untuk presiden dan wakil presiden yang terpilih mendatang.
Saat ini ada kecenderungan para capres dan cawapres mengklaim diri sebagai yang paling berjasa. Contohnya, pada pembangunan jembatan Suramadu dan perdamaian di Aceh.
Ini dikatakan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid seusai pembukaan Focus Group Discussion Upaya Memaksimalkan Tugas dan Fungsi MPR yang diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo di Hotel Lor In, Kamis (18/6).
"Pilpres adalah bagian dari pelaksanaan Undang-Undang Dasar 45 maka saya mengingatkan seluruh capres dan cawapres, KPU, serta Panwas agar melaksanakan perintah UUD melalui pelaksanaan pemilu yang berasas langsung, umum, bebas, dan rahasia. Oleh karenanya, jika melakukan klaim, lakukan secara jujur dan adil," kata Hidayat.
Menurut Hidayat, tidak mungkin suatu program besar, seperti membangun Jembatan Suramadu hanya dimaknai pada satu titik, misalnya hanya ide mendirikannya, ide melaksanakan tiang pancang pertama, atau ide peresmiannya saja.
"Kita berterima kasih pada beliau yang telah berjasa mencanangkan tiang pancang, meresmikan, atau mendamaikan. Akan tetapi, semua pasti kerja kesinambungan dari berbagai generasi dan beberapa presiden dan bukan proses tiba-tiba," kata Hidayat.
Demikian pula dengan proses perdamaian di Aceh. Menurut Hidayat, tidak mungkin yang melaksanakan hanya satu pihak karena pasti melibatkan pihak lain, seperti menteri-menteri, Gerakan Aceh Merdeka, dan pihak lainnya.
"Saya berharap pilpres ini kualitasnya lebih tinggi dari pemilihan legislatif lalu untuk menghadirkan legitimasi yang lebih baik terhadap hasil pemilihan. Kami berharap para capres menghadirkan kenegarawanan untuk merengkuh semua pihak yang telah berjasa dalam pembangunan sekaligus mencerminkan Indonesia adalah kebersamaan dan bukan satu pihak saja," katanya. (sihc/skoc) ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih