-JAKARTA - Beberapa stasiun televisi swasta menolak untuk menanyangkan iklan pasangan capres/cawapres Megawati-Prabowo karena dianggap bersifat provokatif, hal tersebut Prabowo Subianto sebagai langkah pembungkaman dirinya dan Megawati Soekarno Putri.
"Iklan kami telah lulus sensor, KPI juga telah mengumunkan iklan kami telah sesuai prosedur. Beberapa stasiun televisi menerima iklan kami. Kenapa masih ada yang menolak," ujar Prabowo dalam konfrensi di Mega-Prabowo Media Center, Jakarta Kamis (18/6).
Ia merasa terdapat kejanggalan terhadap penolakan ketiga stasiun tersebut, pasalnya TVRI sebagai stasiun milik Pemerintah tidak mempermasalahkan iklan dirinya dan Megawati.
Ketua dewan pembina partai Gerindra ini mengaku apa yang disampaikan pada iklan tersebut adalah suatu. "Iklan itu berisi tentang jumlah dan penganguran dan harga, apa rakyat tidak boleh tahu keadaan yang sebenarnya?" tanya dia.
Prabowo meminta agar stasiun-stasiun televisi tersebut bersikap a netral dan memenuhi ranah kepentingan publik. "Bahaya kalau demokrasi diselewengkan," tutur dia.
Lebih jauh mantan Danjen Kopasus ini menerangkan, dirinya akan melakukan berbagai langkah untuk meminta penjelasan pada pihak yang menolak untuk menayangkan iklan dirinya. "Saya akan menemui para pimpinan TV tersebut, kalau mereka dapat meyakinkan saya, ya saya akan terima. Kalau tidak, saya akan menghitung langkah. Jangan salahkan kalau pengikut kami demo di depan stasiun TV itu setiap hari, saya tidak bisa menahan tidak bisa menahan anak buah saya," kata dia. (sihc/skoc) ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih