-JAKARTA — Keputusan Komisi Pemilihan Umum untuk mengurangi sebanyak 68.000 tempat pemungutan suara (TPS) dianggap calon wakil presiden Prabowo Subianto sebagai indikasi keberpihakan KPU kepada salah satu pasangan capres/cawapres.
"Saya cenderung melihat ada peluang untuk melakukan kecurangan dari KPU. Jumlah pemilih meningkat, kok TPS dikurangi," ujar Prabowo dalam konferensi pers di Mega-Prabowo Media Center, Jalan Prapanca, Kamis (18/6)
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini merasa khawatir jika pengurangan TPS itu justru berasal pada kantong-kantong massa pendukungnya sehingga berpengaruh pada perolehan suara mereka. "Siapa yang menentukan lokasi? Nanti justru di basis pendukung kita. Masyarakat miskin yang tidak mempunyai motor harus jalan 5 km, bisa-bisa mereka enggak milih," kata dia.
Hal janggal lainnya, tambah dia, pengumuman tersebut dikeluarkan KPU menjelang pemilu presiden. "Pengurangan TPS justru dekat-dekat pemilihan. KPU yang fair sajalah," terangnya.
Lebih lanjut, Prabowo mengaku tidak akan tinggal diam. Dirinya telah mengajukan keberatan tersebut kepada KPU. Rencananya, dalam waktu dekat ia akan bertemu langsung dengan Ketua KPU Abdul Hafidz Anshary. "Kita menempuh semua cara untuk mengembalikan hak kita," ujarnya tegas. (sihc/skoc) ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih