-JAKARTA Calon presiden Partai Golkar Jusuf Kalla menilai, laporan tim kampanye SBY-Boediono kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait kasus selebaran gelap soal agama istri cawapres Boediono dalam kampanye di Medan "salah alamat".
Ditemui wartawan seusai mengadakan pertemuan dengan jajaran pimpinan Harian Kompas di Palmerah Selatan, Jakarta, Kamis (25/6) siang, Kalla terlihat sangat rileks menanggapi masalah ini. "Kan ada UU pers, kalau ada tulisan di media yang dituntut kan seharusnya yang menerbitkannya. Masak yang baca? Ngerti tidak mereka soal UU itu," jawab Kalla.
Kalla mengaku, kasus yang berawal dari beredarnya selebaran, yang merupakan fotokopi dari tulisan pada sebuah media di Medan, sama sekali tak diketahuinya. "Saya melihat pun tidak. Hanya membaca katanya ada masalah itu, masak kami yang mau dilaporkan? Enggak salah apa tuh?" sambung Kalla lagi.
Menurut Kalla, jika benar bahwa ada pihak yang membagikan selebaran yang merupakan kopi dari tulisan di media, maka seharusnya laporan tersebut diajukan kepada media terkait. "Misalnya Kompas yang nulis berita, masak yang bacanya yang dilaporkan? Ya, Kompas-nya lah yang dilaporkan," tegasnya. (sihc/skoc) ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih