KCI - PULANG
PISAU: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Tahun 2020
menyiapkan Program Padat Karya Tunai (PKT)/cash for work sesuai instruksi
Presiden Joko Widodo terkait percepatan Program Padat Karya Tunai (PKT) yang
bertujuan untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan membuka lapangan
pekerjaan di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi akibat dari Pandemi Covid-19
dengan anggaran sebesar Rp 11,3 triliun tersebar di 34 Provinsi di Indonesia
yang berpotensi menyerap 613.483 tenaga kerja. Saat ini progres penyerapan PKT
telah mencapai 31,9% atau Rp 3,61 triliun.
Salah
satu PKT yakni Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI)
yang dilaksanakan oleh Balai-balai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA)
Kementerian PUPR bersama masyarakat. Dengan program PKT P3TGAI, diharapkan
dapat mengurangi angka pengangguran dan mempertahankan daya beli masyarakat di
tengah ketidakpastian ekonomi akibat merebaknya pandemi Covid – 19, selain itu
juga menjaga produktifitas hasil pertanian karena suplai air yang lebih
memadai.
Menteri
PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa, program infrastruktur kerakyatan atau
Padat Karya Tunai sangat penting bagi masyarakat berpenghasilan rendah. “Selain
untuk mengurangi angka pengangguran dan menjaga daya beli masyarakat, PKT juga
bertujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur irigasi di kawasan
perdesaan. Kehilangan air di dalam saluran bisa dikurangi dengan lining saluran
yang baik. Pola pelaksanaan PKT juga dengan memperhatikan protokol physical
distancing,” kata Menteri Basuki.
Biro
Komunikasi Publik Kementerian PUPR melaporkan, P3TGAI merupakan pekerjaan
peningkatan saluran irigasi tersier, dari saluran alam/tanah menjadi saluran
dengan pasangan batu/lining yang dikerjakan oleh petani atau penduduk setempat.
Petani pekerja diberikan upah harian atau mingguan, sehingga menambah
penghasilan petani atau penduduk desa terutama di antara musim tanam dan panen.
Pada
tahun 2020, Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang
dilaksanakan di 10.000 lokasi yang tersebar di seluruh provinsi. P3TGAI
merupakan salah satu dari program PKT Kementerian PUPR dengan anggaran total
Rp.2,25 triliun. Sebelum dilakukan refocussing kegiatan terkait mitigasi dampak
Pandemi Covid-19, jumlah lokasi P3TGAI
yang diprogramkan hanya 6000 lokasi.
Di
Provinsi Kalteng, P3TGAI dilaksanakan di 95 desa di 35 kecamatan pada 9
kabupaten/kota. Dalam kesempatan kunjungannya ke lokasi pengembangan lumbung
pangan nasional di Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau,
Presiden Joko Widodo bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga meninjau
lokasi P3TGAI yang dikerjakan melalui skema padat karya tunai.
Lingkup
pekerjaan P3TGAI di DI Desa Belanti Siam mencakup perbaikan lima titik saluran
irigasi sekunder Daerah Irigasi Belanti II dengan panjang galian masing-masing
saluran sepanjang 958 meter di dua titik, 810 meter, dan 718 meter. Kegiatan
tersebut pada masing-masing titiknya ditargetkan menyerap 50 tenaga kerja
dengan honor harian para pekerja antara Rp. 100 ribu dan tukang/mandor Rp 130
ribu.
Mujiono
selaku Ketua Kelompok Petani Pengguna Air (P3A) Desa Belanti Siam mengatakan,
program padat karya yang sudah berjalan hampir sebulan tersebut dijalankan oleh
petani di desa tersebut. "Disini kami P3A Krida Warga membawahi 7 kelompok
petani dengan luasan lahan sekitar 786 ha sawah. Ibu-ibu yang ada disini juga
ikut berpartisipasi agar bisa mendapatkan penghasilan tambahan," ujar
Mujiono. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih