coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Senin, 13 Juli 2020

Hindari Aji Mumpung, Tertibkan Importir Alkes Penanganan Covid-19

KCI - JAKARTA: Pemerintah didesak untuk menertibkan importir alat kesehatan (Alkes) terutama alkes yang berkaitan dengan penanggulangan pandemi virus corona (Covid-19). Ini demi menghindari terjadinya aji mumpung dengan seenaknya saja memainkan harga. 

Desakan itu dilontarkan oleh Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo dalam siaran persnya kepada Parlementaria, Minggu, (12/7/2020). Dia mendesak pemerintah segera menertibkan para importir alat kesehatan (Alkes), terutama alkes yang berkaitan dengan penanggulangan Covid-19. Tujuannya, agar para importir tersebut tidak bertindak aji mumpung dalam mengeruk keuntungan di tengah masa pandemi ini.

"Pemerintah harus menertibkan para importir agar mereka (Importir) tidak seenaknya saja memainkan harga. Kalau pemerintah abai, ujung-ujungnya masyarakat juga yang terbebani," kata Rahmad Handoyo seperti dilansir dpr.go.id. 

Politisi Fraksi PDI Perjuangan itu menyarankan, agar masalah biaya penanganan Covid-19 yang kerap dikeluhkan masyarakat tidak semakin semrawut. Hendaknya Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) duduk bersama mencari jalan keluar dari permasalahan ini.

"Kementerian Kesehatan, Tim Gugus duduk bersama, panggil itu importir kalau tidak ada solusi. Mereka (importir) enak-enak mencari keuntungan, negara memberikan legal untuk importir, tapi dijual kepada rumah sakit dengan harga seenaknya gitu. Kan kasihan rakyat," tegas legislator asal Boyolali, Jawa Tengah ini.

Rahmad berharap kebijakan pemerintah tentang biaya rapid test juga bisa diberlakukan terhadap biaya tes polymerase chain reaction (PCR). "Kita mensinyalir, masih tinggi dan beragamnya biaya tes PCR yang dipatok masing-masing rumah sakit, juga tidak terlepas dari permainan para importir. Sejak awal saya katakan, pemerintah harus hadir fullpower agar tidak ada pihak-pihak yang serakah, mengeruk keuntungan yang tak wajar di tengah pandemi ini," terangnya.

Terkait tingginya biaya tes PCR, Rahmad mengatakan, sebaiknya pengimpor reagen adalah gugus tugas. Pasalnya, saat ini ada disparitas harga yang dipatok masing-masing rumah sakit, ada yang Rp 900 ribu dan ada juga yang mencapai Rp 3 juta. "Kalau impor reagen dilakukan oleh pemerintah, tentu biaya yang diberlakukan di masing-masing rumah sakit bisa dikontrol. Beda bila impor dibebaskan kepada pihak swasta. Mereka bisa mematok harga seenaknya, sehingga rumah sakit juga harus mengikuti yanga yang ditentukan para importir,” jelasnya.

Seperti diketahui, akibat langkanya alat kesehatan terkait penanggulangan Covid-19, pemerintah lewat Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34 memberikan kebebasan kepada perusahaan swasta  yang memang bermaksud untuk melakukan impor alat kesehatan baik APD, masker, reagen  dan sebagainya. “Kalau sebelumnya terbatas pada tujuan non komersial, maka dengan PMK 34 ini, kita berikan pembebasan termasuk untuk tujuan komersial. Misalnya importir umum mengimpor APD, kemudian untuk dijual di pasar,” pungkasnya.  ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda