- JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, masih fokus pada enam hal utama sebelum tanggal 20 oktober 2009. Yaitu, penyelesaian tugasnya selama menjadi presiden incumbent, penyusunan rencana strategis, penyusunan rencana aksi, penyusunan program kerja 100 hari, penyusunan pakta integritas dan kontrak kerja antara calon Menteri kabinetnya dengan dirinya sebagai Kepala Negara.
"Tentu itu semuanya harus berdasarkan undang-undang, tapi tentu saya juga tahu mana departemen yang akan dipersiapkan 5 tahun ke depan, pada posisi sekarang belum saatnya (diumumkan)," ujar SBY di Puri Cikeas, Sabtu malam (5/9).
Menurut SBY, dalam paktaintergritas dan kontrak kerja antar Menteri di kabinetnya dengan dirinya sebagai kepala negara akan ada beberapakali evaluasi. "Evaluasi tahun pertama, go or not go, kemudian dua tahun setengah akan ada evaluasi lagi go or not go," ujar SBY tegas.
Ia menyatakan, tidak mau apabila calon menterinya nanti bekerja setengah-setengah. Bahkan, menurut SBY ia tidak akan ragu me-reshuffle menteri yang dianggap menghambat kinerja pemerintahan. "Saya tidak suka reshuffle, tapi kalau memang harus dilakukan reshuffle, apabila saya anggap dapat menggangu jalannya kinerja pemerintahan," ujarnya.
Bahkan menurut SBY, apabila Menteri tersebut nantinya dianggap tidak maksimal bekerja pada bidangnya, ia dengan hak prerogatif yang diberikan undang-undang akan merolling menterinya ke bidang lain. "Mungkin diganti portofolionya, kalau dia saya anggap tepat di bidang lain, mudah-mudahan kerjanya jadi lebih baik dan maksimal," ujar SBY.
Dalam kesempatan yang dihadiri kader-kader Demokrat tersebut, SBY juga meminta para kader tidak terpengaruh dengan berbagai macam isu yang beredar di media massa mengenai calon meneteri yang akan bergabung di kabinetnya. "Hampir tiap hari ada 10 nominasi nama yang dicalonkan media massa, dan kalau sebulan bisa ada ratusan, dan semua nama itu adalah putra putri terbaik yang saya kena," ujar SBY.
Dalam acara tersebut, Ketua Umum Partai Demokrat juga menyampaikan pidato pembukaan, yang meminta, agar para kader demokrat tidak lupa diri dan ingat terhadap tugas yang akan diemban mereka selama lima tahun ke depan. "Jangan sampai momen kemenangan
kemarin membuat kita lupa diri, karena masih ada tugas yang harus diemban dalam 5 tahun kedepan," ujar Hadi Utomo di kesempatan yang sama. (sihc/stic)
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih