Presiden Perintahkan Turunkan Angka Kecelakaan KA

* PRESIDENTIAL *
-JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan penurunan angka kecelakaan kereta api yang drastis untuk lima tahun ke depan. Pada peresmian jalur ganda kereta api dan pengoperasian 75 kereta api baru, di Stasiun besar Jakarta Kota, Rabu, Presiden mengatakan dalam lima tahun ke depan operasional kereta api sebagai sarana transportasi massal harus menuju angka nol kecelakaan (zero accident). "Ini sasaran target, kontrak kerja ke depan, bagaimana kita mengurangi secara drastis kecelakaan kereta api," ujarnya.

Presiden meyakini dalam lima tahun ke depan operasional kereta api dapat menuju nol kecelakaan jika setiap tahun persilangan jalur kereta api dan badan jalan diperbaiki secara bertahap.

"Saya tahu kadang-kadang tidak sinkron yang dibangun pekerjaan umum apakah pusat dan daerah jalan-jalan baru karena pemukiman berkembang, yang belum tentu sinkron dengan pintu perlintasan kereta api," tuturnya.

Ketidaksinkronan pembangunan itu, menurut Presiden, menjadi pangkal masalah terjadinya kecelakaan kereta api dengan pengguna lalu lintas akibat banyak perlintasan yang tidak berpintu dan berpenjaga.

Namun, lanjut kepala negara, masalah tersebut harus dapat diselesaikan secara bertahap dengan menentukan target perbaikan perlintasan antara kereta api dan lalu lintas setiap tahun.

"Kalau setiap tahun ada target berapa harus diselesaikan setiap kabupaten untuk kepentingan ini, pasti bisa. Tidak masuk akal kalau terjadi seperti itu terus, masak tidak ada solusi," tuturnya.

Pada acara peresmian jalur ganda kereta api itu, Presiden juga mengingatkan kembali pentingnya integrasi sistem transportasi yang baik sesuai dengan kondisi geografis Indonesia guna meningkatkan perekonomian nasional.

Presiden juga mengingatkan peran moda transportasi kereta api yang efektif untuk mengurangi kemacetan lalu lintas, terutama untuk melayani jalur komuter antara kabupaten/kota di sekeliling kota besar.

Untuk itu, ia meminta PT Kereta Api dan PT INKA untuk terus meningkatkan daya saingnya serta mengembangkan kerjasama dengan dunia usaha swasta untuk membangun infratsruktur perkeretaapian.

"Saya ingin melihat sub sektor kereta api yang telah menjadi prioritas untuk ditingkatkan tahun-tahun mendatang. Saya ingin industri kereta api terus ditingkatkan, jangan tanggung-tanggung, tinggal dipacu sehingga lebih kompetitif lagi," kata Presiden.

Meski pada awalnya industri kereta api menelan investasi mahal, lanjut dia, namun pada akhirnya manfaat dari kebijakan itu akan terasa sepuluh tahun kemudian untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan memperlancar arus manusia dan barang.

Presiden menginstruksikan pembangunan rel-rel kereta api ganda tanpa merugikan rakyat untuk proses pembebasan tanah. Pada Rabu, Presiden Yudhoyono meresmikan jalur ganda kereta api lintas Cirebon-Kroya dan lintas Tegal-Pekalongan serta pengoperasian 75 kereta dan dua lokomotif.

Pembangunan jalur ganda Patuguran-Purwokerto sepanjang 34,879 km merupakan bagian dari pembangunan jalur ganda kereta api lintas Cirebon-Kroya sepanjang 158 km yang dilakukan secara bertahap dan menelan biaya Rp498,9 miliar yang bersumber dari APBN.

Sedangkan jalur ganda Petarukan-Larangan sepanjang 304,5 km merupakan bagian dari pembangunan jalur ganda kereta api lintas Tegal-Pekalongan sepanjang 60 km yang pengerjaan pembangunannya juga dilakukan secara bertahap bernilai Rp325,2 miliar, juga bersumber dari dana APBN. (sihc/sadc) ***