coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Senin, 07 September 2009

Pembungkaman Oposisi, SBY Bermain Api

* PRESIDENTIAL *
-JAKARTA - Sejumlah pentolan partai politik rival Partai Demokrat pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2009 dikabarkan masuk ke dalam bursa calon anggota kabinet menteri 2009-2014. Nama-nama tersebut, misalnya, Agung Laksono dari Golkar, Pramono Anung dan Puan Maharani dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), dan Prabowo Subianto dari Partai Gerindra.

Menurut sumber yang dekat dengan SBY, penyusunan kabinet menteri sudah mendekati final. "Pembicaraan dengan partai sudah selesai, tetapi penilaian terhadap menteri berprestasi pada kabinet kali ini juga menjadi pertimbangan SBY untuk menyusun kabinetnya," kata sumber tersebut.

Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menilai, kabar masuknya ketiga parpol nasionalis tersebut merupakan sinyal bahwa Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, presiden terpilih periode 2009-2014, tengah melakukan politik pembungkaman terhadap kekuatan oposisi kritis di Parlemen.

"SBY telah bermain api jika benar PDI-P, Golkar, dan Gerindra, ditarik ke dalam koalisi. Solidaritas kabinet menjadi terganggu karena mitra awal koalisi SBY belum tentu menerima kehadiran mereka," ujar Burhanuddin kepada Kompas.com, Senin (7/9) di Jakarta.

Masuknya PDI-P, Golkar, dan Gerindra juga diperkirakan membuat kabinet menteri menjadi terlalu gemuk karena harus mengakomodasi kepentingan masing-masing parpol. Akibatnya, calon menteri dari kaum profesional sulit mendapat tempat di kabinet.

Selain itu, kata Burhanuddin, "efek samping" lainnya adalah potensi berkurangnya dukungan parpol mitra koalisi pimpinan Partai Demokrat di kabinet. "Parpol yang menitipkan kadernya di kabinet dengan mudah dapat bersikap lain di DPR jika SBY mengeluarkan kebijakan yang tidak populis," tambahnya.

Upaya merangkul partai-partai rival juga menunjukkan SBY mengalami defisit kepercayaan diri. Padahal, kapital politik SBY amat besar, mengingat partainya juga memenangi pileg, dan berhasil menghimpun koalisi besar bersama parpol lainnya, seperti Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, dan 20 parpol lainnya.

"Koalisi berdasarkan platform seperti yang didengung-dengungkan SBY hanyalah isapan jempol," ujarnya.

Secara terpisah, SBY membantah bahwa dirinya telah membuat kesepakatan tentang "bagi-bagi jatah" posisi di kabinet dengan parpol mitra koalisi ataupun partai nonkoalisi. Menurutnya, dirinya tengah menyusun pakta integritas yang mencakup mekanisme evaluasi atas kinerja anggota kabinet. Seleksi anggota kabinet baru dilakukan setelah dokumen rencana aksi dan program kerja selesai pada 1 Oktober 2009. (sihc/skoc) ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda