-JAKARTA - Jumlah personel tim kampanye pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla dan Wiranto (JK-Win) tercatat 800 orang terbanyak dibandingkan tim kampanye pasangan lainnya.
"Ini (tim kampanye JK-Win) paling banyak, tapi ada beberapa nama yang tertulis ganda. Misalnya ada satu orang yang menjadi koordinator bidang tertentu, dia juga merangkap koordinator wilayah lainnya," kata anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Syamsulbahri, di Jakarta, Senin.
Ketua tim kampanye pasangan capres-cawapres nomor urut tiga ini adalah Menteri Perindustrian Fahmi Idris dengan Sekretaris Iskandar Mandji. Dalam tim kampanye ini juga terdapat beberapa nama menteri lain seperti Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menteri Hukum dan HAM Andi Mattalatta.
Selain itu, Kepala Bappenas Paskah Suzetta, Ketua DPR Agung Laksono, dan Gubernur Lemhannas Muladi.
Berdasarkan laporan yang diterima KPU, jumlah tim kampanye pasangan capres dan cawapres nomor urut satu yaitu Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto sebanyak 74 orang.
Tim kampanye diketuai oleh Theo Syafei dengan Sekretaris Umum Fadli Zon. Dalam tim ini juga tercantum nama Ketua Umum Gerindra Suhardi, Sekjen PDIP Pramono Anung, KH. Zainuddin MZ, Puan Maharani, Gayus Lumbuun, Halida Hatta, Tjahyo Kumolo, Budiman Sudjatmiko, dan Firman Jaya Daeli.
Kemudian, tim kampanye pasangan capres dan cawapres nomor urut dua yaitu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono terdiri atas 347 personel. Tim kampanye dipimpin oleh Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa dengan sekretaris Marzuki Alie.
Termasuk dalam tim tersebut yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Taufiq Effendi, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Lukman Edy, Menteri Budaya dan Pariwisata Jero Wacik, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta, Menteri Negara Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, dan Menteri Kehutanan MS Kaban.
Kampanye pilpres diselenggarakan mulai 2 Juni dan berakhir pada 4 Juli 2009. Memasuki hari pertama kampanye yaitu Selasa 2 Juni, Syamsul mengatakan segala macam kampanye diperbolehkan seperti pertemuan tertutup, penggunaan alat peraga seperti baliho, penyebaran pamflet berisi visi dan misi, serta kampanye di media massa.
Sedangkan kampanye pengerahan massa tidak diizinkan hingga 11 Juni. Kampanye dalam bentuk rapat umum diatur mulai 11 Juni hingga 4 Juli. (sihc/saci)
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih