coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Senin, 29 Juni 2009

Tim JK-Wiranto Bantah Bagikan Selebaran Gelap

* PRESIDENTIAL *
-MEDAN - Juru Bicara Kampanye Nasional JK-Wiranto, Yuddy Chrisnandi membantah tudingan yang mengatakan Tim Kampanye JK-Wiranto membagikan selebaran gelap berisi tulisan "Istri Boediono Katolik".

"Kami Tim Kamnas JK-Wiranto sama sekali tidak mengetahui adanya selebaran gelap tersebut. Kami sama sekali tidak membagikannya," kata Yuddy Chrisnandi di sela-sela kampanye Capres Jusuf Kalla di Medan, Sumut, Rabu.

Kampanye dialogis calon presiden M Jusuf Kalla dengan tokoh muslim di Asrama Haji Jl H Nasution Medan, Sumut, diwarnai menyebarnya selebaran berisi "Istri Boediono Katolik".

Selebaran tersebut mulai beredar dari bangku belakang di saat Capres M Jusuf Kalla melakukan dialog, dan disebarkan oleh salah seorang peserta dialog.

Selebaran tersebut merupakan foto kopy berita dari tabloid Indonesia Monitor edisi 49 tahun I/3-9 Juni 2009 yang bertajuk -- Habib Husein Al-Habsy--"Apa PKS Tidak Tahu Istri Boediono Katolik?".

Menurut Yuddy, pihaknya tidak pernah melakukan hal seperti itu. Tim Kamnas JK-Wiranto lebih mengedepankan kampanye yang jujur, bersih dan santun.

Menanggapi tuntutan salah satu Tim Kamnas SBY-Boediono agar Capres JK meminta maaf atas kejadian tersebut, Yuddy menilai tuntutan tersebut salah alamat.

"Sebaiknya tim kamnas SBY-Boediono menempuh jalur hukum jika memang merasa ada yang salah," kata Yuddy.

Namun, kata Yuddy, jika mau menuntut bukan kepada JK tetapi kepada pihak yang mengeluarkan berita tersebut.

Yuddy juga menjelaskan bahwa foto kopy tersebut bukan termasuk selebaran gelap, tetapi foto kopy terang karena sumbernya jelas, yakni Tabloid Indonesia Monitor dan nara sumbernya jelas, yakni wawancara ke Habib Husein Al-Habsy.

Menurut Yuddy, jika memang foto kopy tersebut dianggap salah, maka yang benar adalah menuntut Indonesia Monitor.

Menurut Yuddy, kalau isi berita itu betul adanya, apa yang salah.

"Toh kalau betul istri Boediono Katolik `kan tidak ada yang salah. Agama Katolik juga merupakan agama resmi yang diakui oleh UU," kata Yuddy.

Yuddy justru menyatakan, sebenarnya mudah saja untuk menyelesaikannya, yakni Boediono memberikan klarifikasi apakah istrinya memang Katolik atau bukan. (sihc/saci)
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda