-JAKARTA — Dalam dialog bertajuk "Pesta Demokrasi Perempuan Indonesia 2009", Kamis (18/6), calon presiden Jusuf Kalla tak berjanji dengan tegas akan menghapuskan sejumlah peraturan daerah yang selama ini kerap dikeluhkan karena dinilai diskriminatif. Kalla hanya menjamin eksistensi pluralitas bangsa Indonesia.
Dewi Soedardjo dari Glowing Woman, sebuah komunitas wanita Kristiani, meminta komitmen JK untuk menghapus sejumlah perda yang dinilai bertentangan dengan konstitusi jika JK naik ke kursi presiden. JK mengakui ada sejumlah Perda yang bersifat keagaaman.
Namun, JK menampik bahwa itu adalah sebuah paksaan. Lagipula, banyak Perda yang diterbitkan justru hanya mengatur soal moralitas yang juga disepakati seluruh agama, misalnya soal penjudian dan pelacuran. "Ada memang Perda yang meminta harus bisa mengaji. Enggak masalah kalau itu anak-anak Islam bukan Kristen," tutur JK.
JK hanya mengatakan bahwa Perda bertujuan mewujudkan ketertiban masyarakat. Namun, yang lebih berkuasa nantinya tetaplah konstitusi. Jika ada yang bertentangan dengan konstitusi, itu salah, ungkap JK. Ketika diminta ketegasan komitmennya dalam menjaga pluralitas, JK segera menjawab. "Itu pasti!" tandasnya. (sihc/skoc)
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih