-JOMBANG - Ketua Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Prabowo Subianto menegaskan, sektor pertanian masih perlu mendapat perhatian lebih agar perekonomian nasional menjadi lebih baik.
"Sektor pertanian kini hanya mendapat 1,6 persen dari anggaran negara, padahal 60 persen rakyat Indonesia adalah petani," katanya, saat membuka Rakerda Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Jawa Timur, di TPA "Kota", Kabupaten Jombang, Kamis.
Prabowo mengatakan, dana pinjaman luar negeri belum banyak dimanfaatkan untuk peningkatan kapasitas pembangunan termasuk di sektor pertanian. "Kalau utang itu digunakan untuk peningkatan kapasitas pembangunan...oke saja. Tetapi kalau untuk yang lain...itu sangat tidak boleh," ujarnya.
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, menurut Prabowo, sudah sangat lama menentang ada liberalisasi dan neoliberasi yang hanya memberikan keuntungan pada segelintir orang saja dan bukannya untuk semua lapisan masyarakat.
Karenanya, tambah dia, kader-kader Himpunan Kerukunan Tani Indonesia harus bisa menjadi pelopor untuk maju dalam gelanggang politik sehingga dapat memperjuangkan hak-hak politik para petani.
"Alhamdulillah...saat ini sudah ada tujuh kader Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang akan duduk di DPR RI dan ratusan lainnya yang duduk di DPRD Kota dan Kabupaten. Dan diharapkan, mereka dapat memperjuangkan hak-hak petani, dan rakyat banyak," kata Prabowo yang juga calon wakil presiden bagi calon presiden Megawati Soekarnoputri itu.
Ia mengatakan, jika sektor pertanian dapat didorong secara maksimal maka sistem perekonomian nasional akan lebih baik. (sihc/saci) ***
Holla there !
BalasHapus