-JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto pada acara seminar nasional Ekonomi Kerakyatan di Jakarta, Selasa [16/06] mengatakan bahwa kekayaan nasional kita mengalami kebocoran keluar negeri.
Selama sekian tahun kekayaan nasional tidak mengalami penambahan, padahal pada tahun 1993 cadangan devisa kita sama dengan Tiongkok, katanya.
Dia menyatakan bahwa selama hampir 40 tahun, tidak ada strategi yang dapat menambah kekayaan tersebut. Prabowo mengajak masyarakat berfikir bahwa strategi ekonomi yang ada di Indonesia saat ini benar apa tidak, bila tidak ada penambahan kekayaan tersebut, maka harus dilakukan koreksi.
Bila sistem ekonomi yang ada saat ini, dilanjutkan kembali, maka dia jamin angka-angka kemiskinan tidak jauh berbeda dan rakyat akan menderita.
Kita melihat bahwa selama ini Indonesia masuk beberapa jebakan dalam pertumbuhan ekonomi yang rendah, dan paling banyak hanya didorong dari konsumsi bukan produksi, katanya.
Melihat kondisi ekonomi itu, dia mengharapkan agar para ekonom Indonesia hendaknya berbicara dengan kejujuran, karena sistem ekonomi yang ada saat ini tidak dapat memberikan keberhasilan bagi rakyat.
Kita harus juga melihat secara jujur keadaan Indonesia, bahwa kekayaan kita dibawa ke luar negeri maka hal ini menyebabkan kemiskinan, kata Prabowo.
Oleh karena iu, Prabowo mengatakan, dia bersama calon presiden (capres) Megawati Soekarnoputri menawarkan suatu sistem ekonomi kerakyatan, yang sesuai dengan kondisi di Indonesia.
Ada tiga usaha utama untuk meningkatkan kekayaan nasional dan kesejahteraan rakyat yaitu swasembada pangan, swasembada energi terutama biofuel serta membangun industri pengolahan sumber daya alam, kata Prabowo menjelaskan. (sihc/sbsc)
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih